Sabtu, 13 Juli 2013

Tangerang

Di sudut kota kecil yang sudah hampir tenggelam oleh sampah dan suara klakson. gue dan 2 orang lainya tinggal bersama beralaskan karpet dan kasur setebal 2cm saja. dengan perlengkapan seadanga, gue *masih* bisa hidup dibawah kerasnya kehidupan kota Tangerang. Bahkan sampai gue mengerang-ngerang. Gue rasa butuh stock kesabaran lebih banyak disini. Nyebrang kena klakson. Diem mau nyebrang kena klakson. Lagi jalan di klakson. seburuk itukah gue dimata si klakson yang setiap harinya berbunyi?
Pinterest
Share: