Kamis, 29 Agustus 2013

GMF, Maintain My Self

Hari hari menjelang gue meninggalkan tempat yang ternyata membuat begitu banyak kesan kesan konyol. Tempat dimana bertemu dengan orang-orang yang kontra dengan suara gelak tawa kita bertiga. Di tempat ini juga yang bikin kita survive untuk bisa pendekatan sama manusia so' cool macem mas bagus yang akhirnya bisa mencair juga kaya ingus.
Pinterest

Ada hal-hal kecil yang jadi pelajaran gue temukan disini. Yang memang
ga bakal ditemukan di kampus gue. Bukan mur atau baut atau upil. Tapi ada. Ada.

Makasih.
Pak ciptadi yang selalu menjawab dengan ramah "ada apa sayang?"
Pak marwan yang membimbing gue ke jalan yang benar ke jalan SMASi.
Pak nuryadin yang selalu berbagi lawakan jayus dan kue lebarannya.
Mas cholik yang superbrother from madura yg bentar lagi nikah.
Mas bagus yang superbosok brother yang LDR-an juga.
Pak riswan yang disetiap paginya pasti berbagi tips memasak.
Pak singgih yang ganteng.
Pak amay kepala sekolah yg keren.
Pak irham supervisor yg super jail.
Pak koko bapak gyro sedunia.
Pak gandhi yang misterius.
Pak agus md yang sering ngingetin jgn ketawa kenceng-kenceng.
Pak eko yang tau banyak tentang microprosessor.
Pak narto yang super gaul dan iseng.
Pak agus wj yang jawa banget.
Pak kurnia yang mirip sama uwa di bandung.
Pak bambang yang mirip bintang bollywood.
Pak sugih yang selalu menggenggam erat kalo salaman.
Pak muji yang anteng dibelakang.
Pak dadang bapak tcas yang santai angkat kaki ke meja.
Pak teguh yang udah mau ngajakin kita ke hanggar.
Pak usep yang paling sering denger Gen fm.
Pak ishak yang pagi2 udah nangkring depan komputer.
Anak anak PE yang masih daun muda.
Pak setiyo yang kemana mana bawa botol minumnya.
Pak jayus yang setia mondar mandir.
Mas adit yang khas hentakan sepatunya.
Pak praz yang gagah.
Pak alm. Eddy yang belum pernah berinteraksi dg kita.
Pak jum general manager avionic.
Pak toto yang bantuin kita nyebrang jalan.
Pak cecep security yg kocak.
Mbak dini, mbak fitri, mbak mifta.
All of you. I love you.
posted from Bloggeroid
Share:

Senin, 19 Agustus 2013

Ar-rahman

PInterest
Rabu malam ke-16 di bulan yg penuh akan obralan pahala, ramadhan. Hujan mengguyur deras lapangan udara disudut utara tangerang. Hujan menyambut orang-orang yang berdoa untuk dan kepada Sang Pencipta. Salah satu surat yang layaknya sebuah proposal yang Allah sematkan pada Al-Quran. Ar-Rahman. Menjadi salah satu daftar surat favorit saya. Begitu banyak tawaran akan keindahan dan nikmat yang Ia tawarkan. Ada juga ancaman2 bagi mereka yg tidak taat.
Seketika, pipi terasa hangat akan air mata.
Maka, nikmat Tuhanmu yg manakah yg kamu dustakan?
posted from Bloggeroid
Share:

Sabtu, 10 Agustus 2013

oh Jod-oh..

By the way, yang mau gue bahas kali ini agak masuk 18 ke atas *ceilaaaah
Jodoh.
Gue masih tergantung – gantung pada kalimat kalo belum jodoh yang gimana lagi, atau kalau jodoh gak lari kemana. Klise memang. Karena memang kenyataanya tidak ada satupun dan siapapun di dunia ini yang tau siapa jodohnya. Andaikan diumur ke 20 tahun, kemudian ada satu tanda petunjuk untuk mempertemukan gue dengan jodoh gue. Kira-kira dunia udah macem apa ya ?
Mungkin aja gak ada yang selinguh ?
atau mungkin gak ada yang ganti pacar ?
Yang jelas ga ada yang usaha buat cari jodohnya masing-masing, seandainya ada yang nanya gue, “gin, lo ga pacaran atau gimane gitu?” maka dengan semangat membara gue jawab, “tar tunggu umur 20taon juga bakal ada petunjuknya ah”.
Nah sebelumnya ada ulasan sedikit nih tentang jodoh, sekarang mah gue umur 20th harus tau yang beginian nih.
Apakah jodoh (dan segala takdir lain) yang sudah ditetapkan oleh Allah itu bisa diubah? Ya dan tidak. Takdir itu tidak bisa diubah oleh manusia, tetapi dapat diubah oleh Allah. Apakah jodoh (dan segala takdir lain) yang sudah ditetapkan oleh Allah itu bisa diubah? Ya dan tidak. Takdir itu tidak bisa diubah oleh manusia, tetapi dapat diubah oleh Allah. Allah SWT berfirman:
“DihapuskanNya mana yang dikehendakiNya, dan ditetapkanNya mana yang dikehendakiNya, sebab di tanganNyalah terpegang Induk Kitab (Lauh Mahfuzh) itu.” (QS ar-Ra’du [13]: 39)
Karena jodoh (dan segala takdir lain) itu hanya bisa diubah oleh Allah, apakah sebaiknya kita menunggu takdir dari Allah saja tanpa perlu berusaha lagi?
Bukan begitu. Alih-alih, Allah dan Rasul-Nya telah mempersilakan kita untuk berusaha supaya Allah mengubah takdir-Nya (dari yang “buruk” ke yang “baik”)

Nah dari situ gue tariklah kesimpulan, bahwa kita bisa berusaha agar Allah merubah takdir kita. Bukan kita yang merubah, kita cukup berusaha dan berdoa. Selanjutnya biarkan Yang Maha Kuasa – lah yang berbuat. Semoga bermanfaat!

Share: