Jumat, 28 Oktober 2016

Revisi Mimpi (2)


source: pinterest
Sudah di penghujung tahun!

Apa kabar dengan mimpi - mimpi dan seabrek resolusi untuk tahun 2016?

Berapa banyak yang terlaksana dari sederet list yang sudah disusun sepanjang jalan kenangan?

To be honest, gue sudah 2 tahun terakhir tidak memikirkan dan benar-benar menuliskan resolusi atau bucket list setiap tahunnya. Karena gue tau, bahwa seorang lugina selalu hanya seolah - olah gue berusaha, kesel gitu sama diri sendiri wkwkwk. Dengan revisi mimpi yang pernah gue tulis disini, gue kemudian melanjutkan untuk berpikir gimana caranya untuk menuju mimpi itu.

Nikah untuk menjadi istri menjadi ibu.

Sudah jelas bukan perkara hal gampang untuk profesi hebat itu. Bahkan sampai saat ini belum banyak sekolah-sekolah pra-nikah untuk menjadi profesi-profesi itu. Semua lebih kepada learning by doing and learning by watching. Untuk menjadi istri dan ibu bahkan ga bisa dan ga ada percobaannya dulu, yekali coba-coba. Tapi gini deh, istri adalah pendamping seumur hidup suami. Mau kaya apa kalo kita gak punya banyak bekal buat mendampingi mas suami, ye gak? Belanja ke supermarket aja sekarang mah harus modal eco bag. Sama halnya istri, siapin eco bag dan list yang mau dibeli waktu mau belanja. Duhhh, tapi bukan belanja intinya. Tapi mau dibuat apa itu bahan-bahan yang udah dibelanjain. Analoginya begitu. Kalo gak ngerti apa dan kek apa cara pake jahe, udah beli sekilo juga yaudah jadi pengharum dapur doang yang ada. Jadi, ilmu..ilmu...ilmu... Butuh banyak ilmu untuk tetap bersama di satu atap dengan oarng yang bahkan gak terpikirkan bakalan satu atap sama dia. Saik bener ya gue!

Setelah itu menjadi ibu, coba liat ibu muda yang bertebaran dengan cara parenting mereka di Instagram. Menurut gue itu juga salah satu ilmu buat perempuan yang akan jadi ibu. Ilmu yang dibagikan gratis gitu ya harus dimanfaatkan. Selain itu, berkelana dengan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru di luar zona nyaman kita adalah salah satu ilmu yang harus dimiliki ibu. Anak akan bertanya hal baru baginya tentu ke ibu atau ayahnya. Selagi ayah pergi bekerja, mom will be the first school for kiddos! Seaneh dan se-tak mungkin apapun pertanyaannya, anak akan menanyakannya pertama kali kepada ibunya. Masa iya mau jawab gak tau terus ye kan? Meski kita ga tau jawabannya, ataupun belum saatnya anak tau akan hal itu. Kita bisa menjawabnya dengan cara yang baik dan tidak berbohong. Karena pengalaman gue ngejawab berbagai pertanyaan konyol adik-adik asuh atau murid gue dengan jawaban yang praktis yang mana mengandung unsur kebohongan di dalamnya. Karena menurut gue, masa - masa dari lahir sampai anak tumbuh adalah masanya ibu dan ayah untuk memupuk hal-hal baik dan menyiramnya dengan kasih sayang penuh. Biar gedenya dia tau untuk apa Tuhan memberikan waktu untuk di dunia. Bukan hanya ibu sih, ayah bahkan juga berperan penting buat anak. Dimana anak laki akan meniru ayahnya dan membuat ayahnya sebagai role modelnya. Bagi anak perempuan, tentu sosok ayah dirasakan sebagai pelindung dan superhero di saat patah hati hihihi.

Uhh Lugina ngomong macem udah beranak aja yee hehehe. Seenggaknya itulah bayangan gue untuk sebuah mimpi berkeluarga. Bahwa keluarga bukan sekedar ladang kasih sayang, tapi lebih lebih dari itu. Ladang pahala, ladang ilmu juga. Bahwa keluarga perlu misi untuk dunia dan akhiratnya persis organisasi - organisasi yang punya tujuan. Setiap bagiannya punya tugas masing-masing untuk mencapai tujuan yang sama.

source: pinterest
Entah jalan mana dulu yang Allah kasih, yang terpenting adalah yakin bahwa yang terjadi sudah pilihan yang terbaik dariNya. Even gue sering merasa ini gak ada dalam rencana hidup gue sama sekali. Tapi Allah mah emang gak pernah ngasih tau tujuan sesuatu terjadi diawal cerita, jadi ya emang harus dilewatin aja gitu. Harus yakin. Yakin itu baik.

Yak! Selamat melakukan revisi - revisi mimpi. Se-tidak-mungkin apapun mimpi, yakin aja Allah pasti melihat usaha-usaha itu.
Share:

Selasa, 18 Oktober 2016

Gagal Tambal Gigi

Hooooola!
Gina is back. 
Kali ini gue akan cerita tentang pengalaman gue yang gagal tambal gigi. Mungkin bagi kalian yang merasa sepele akan penyakit atau masalah pada gigi kalian bisa berubah pikiran untuk segera mengobatinya atau bahkan mencegahnya sesegera mungkin. Ciyailah bahasanya sok bijak bener ye~ hahahaha.

Baiklah, suatu hari gitu gue udah bikin janji sama mbak dokter gigi muda deket kosan gue. Jadi gigi bagian atas, sekitar gigi ke empat ke arah kanan gitu bolong. Sampe gue mengeluhkan ngilu banget dan rasanya itu udah nembus sampe gusi. Sakit banget dan sampe sekarang gue cuma bisa nahan karna ga mau ketergantungan sama obat penghilang rasa sakit. Karena gue periksa sama dokter gigi muda, bisaanya perlu acc dari dosennya, tapi kali ini enggak sih. Kemudian, diperiksalah gue oleh mbak dokter. Pertama dibersihin sisa makanannya, dicongkel-congkel dan pas kena bagian gusi itu gue langsung refleks kaget. Mbaknya nanya, "sakit ya?' ingin rasanya dijawab "menurut ngana?" tapi kadang hati tak sesuai lidah, jadilah gue jawab "hehe iya mbak". Setelah itu, gak ngerti apa yang mbak dokternya semprot ke kapas, dan waktu kapasnya ditempel ke bagian gigi gue yang bolong rasanya nyosssssshhhhhhhhhhhhh ngilu banget! Jadilah memutuskan untuk rontgen dulu gigi yang bolong itu biar tau detail gimana bolongnya.

Gue baru pertama kali rontgen gigi kaya gitu, sebelumnya rontgen full gitu soalnya buat liat gigi graham bungsu. Kali ini, bahkan gue disuruh pegang sendiri lembar rontgennya itu pake telunjuk dan ditempel ke gigi. Nanti ada semacam alat diarahkan ke pipi gue berbentuk  itulah pokoknya ada lubangnya sebesar diameter botol. Gak lama nunggu, jadilah hasil rontgennya, kemudian gue divonis bahwa gue perlu ditindak PSA (Perawatan Saluran Akar) dimana ini adalah kasus gigi berlubang yang sudah sampe dasar banget bolongnya. Uh kemudian gue mengingat-ngingat, rasanya Mbak elok pernah ngingetin untuk hati-hati sama yang namanya gigi bolong dan harus PSA karna itu bukan biaya yang murah buat tindakan PSA.

Perawatan saluran akar itu semacam gue harus diselamatkan saluran akarnya kemudian baru bisa ditambal. FYI, PSA ini harus dilakukan sama dokter spesialis aja itulah kenapa biayanya ga semurah tambal gigi biasa. Kemudian pengobatan ini dilakukan gak cuma sekali pertemuan aja, jadi ada tahapannya.

Gundah gulana rasanya, karna mbak dokter menawarkan 2 pilihan. Pertama, ke dokter spesialis untuk PSA dan memang mahal, tapi gigi selamat, artinya gak pake gigi tiruan. Kedua, dicabut giginya, kemudian dibikin gigi tiruan untuk ganti gigi gue yang ompong. Kalo secara pikiran pendek Lugina sih maunya cabut aja dah kelar dapet gigi tiruan. Kemudian Mbak Elok bilang, "Gin umur semuda ini masa udah pake gigi tiruan?". Hancur lebur bayangan gue bahwa ini hal yang bisa diselesaikan secara cepat. Emang hidup mah selalu ada pilihan instan dan proses lama yang menguras waktu dan dompet.

Sampe sekarang, gue ga pernah ngunyah dengan gigi sebelah kanan dan gak berani makan makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin. Gigi nih ya emang sepele banget rasanya, tapi uhh kalo udah sakit mah rasanya gak mau ngapa-ngapain dan gak mau denger janji janji manis orang. *loh kok?

source: pinterest
Jadi, kalo kalian punya gigi yang berlubang, atau karang gigi mendingan segera periksa ke dokter gigi karena lagu dangdut aja bilang lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi ini~~~~~
Share:

Senin, 17 Oktober 2016

The wonder kid, Mike

Holaaaa~

Setelah kurang lebih 6 bulan mengajar di sebuah tempat kursus robotik di Yogyakarta. Gue tentunya dihadapkan dengan tantangan seru berupa sifat anak kecil yang bisa berubah setiap saatnya. Dari sekitar 20an, ada seorang anak yang sejak trial pun sudah membuat gue resah., ciyaaaaaat! Orang-orang bilang ini anak termasuk kategori autis. Tapi gue gak setuju, karena dia gak se-autis yang orang lihat. Who is he? ya! mari kita panggil dia Mike. 11 years old.

Sebelumnya, dari yang gue baca-baca di internet bahwa autis itu memiliki ciri-ciri khusus seperti sulit atau tidak suka berinteraksi dengan orang lain dan banyak lagi. Tapi Mike senang sekali bertanya kalo dia udah penasaran, jadi jauh dari kategori tidak suka berinteraksi dengan orang lain. Setelah gue browsing-browsing mengandalkan paman google, bahwa Mike termasuk anak ADHD yaitu Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Dari sekian banyak artikel kan gue pusing ya mau menganut mahzab yang mana, jadinya gue akan ceritakan seperti apa Mike, The wonder kid.

Setiap hari minggu adalah jadwalnya Mike les, Mike masuk kelas mekanik makanya ketemu gue. Pertemuan awal cukup membuat gue agak sedikit panik dan gak percaya diri untuk ngajarin Mike ini. Setelah beberapa kali pertemuan, gue mulai menemukan gimana caranya menemani Mike belajar mekanik. Memang butuh trik khusus buat meluluhkan hati Mike ini, hahahahaha. Jujur aja, setiap minggu Mike adalah murid yang gue tunggu-tunggu karena Mike selalu punya banyolan khas yang garing tapi tetep bikin gue ketawa. 

Terus apa sih yang membuat Mike gue juluki The wonder kid?

Mike gak bisa fokus seperti anak lainnya saat dikasih sebuah materi, maka harus diikuti dulu apa maunya dia. Bikin apa atau belajar apa selalu gue tanya dulu, Kalo di tengah-tengah building project dia kesusahan memasang part, maka Mike akan marah dan kesel sendiri. Mike selalu nanya berapa menit lagi waktu yang dia punya untuk ngerjain projeknya, yang padahal dia baru masuk setengah jam yang lalu dan masih ada 1 jam lagi. Untuk memberi instruksi ke Mike, atau mengingatkan dia kalo waktu udah mau habis adalah dengan memegang tangannya *gausah baper woy! wkwkwkwk*. Untuk membuat Mike fokus mendengar instruksi adalah dengan memegang lengannya yang bertubuh besar itu supaya fokus dengan instruksi gue. Mike bukan tipe anak yang mengingat lama yang namanya instruksi "pelan-pelan ya", atau "ayo clean up" dan berbagai instruksi yang hanya sementara itu. Tapi letak istimewanya adalah saat kita beri informasi seperti cara memasang part yang benar dan kuat, fungsi atau cara kerja, dan berbagai pengetahuan yang memang harus dia ingat.

Apa sih yang paling menantang sejauh ini selama ngajar Mike?

Hmm, banyak! hahahah gak cuma Mike, anak-anak lain selalu punya kejutan buat guru-gurunya ya kan? hahahaha. Terkhusus Mike, gue inget waktu kakinya kejepit kursi yang dia dudukin sendiri. Mike ngerasa sakit banget dan mukulin kepalanya sendiri, mukulin meja juga karna itu sakit banget. Gue saat itu antara mau ketawa sama panik untuk meredam emosinya Mike. Mau ketawa karna lucu aja dia keinjek kursinya sendiri :( tapi lebih milih panik sih karna dia ga berenti mukul dirinya sendiri. Tantangan lain adalah saat dia panik waktunya udah bentar lagi, tapi idenya untuk building sesuatu belum tersalurkan. Panik luar biasa, teriak dan heboh marah ke dirinya sendiri. Mukulin kepalanya lagi. Lagi-lagi gue harus menenangkan dia dengan memegang kedua lengannya dan nyuruh Mike tarik nafas.

Kesan - kesannya selama nemenin Mike belajar apa?

Banyaaaaak! hahahaha, yang baru-baru ini yang paling gemesin. Pernah gue buka aplikasi di HP dimana ada tulisan TOEFL dan TOEIC. Penasaranlah dia. Mike bakalan nanyain apa itu TOEFL dan TOEIC ke gue seribu kali. Akhirnya gue membuat cerita receh, bahwa TOEFL dan TOEIC adalah bersaudara. Kemudian Mike randomly nanya gitu, "kamu tau music rock itu adalah musik batu". tik tok tik tok tik tok tik tok. Gue mikir dan bahahahahahah oke ini dia ngajak bercanda. Akhirnya gue menceritakan bahwa Toefl dan Toeic adalah dua bersaudara yang menyukai music rock. Ketika batu tampil dan diam, semua penonton meneriaki si batu. Gue cerita begitu dan mempraktekan orang orang kalo nonton konser kek apa. Mike ketawa ngakak banget. Gue mengutuk kegaringan banyolan gue sendiri dalam hati. Hahahaha. Terus, Mike adalah anak yang tumbuh dengan bahasa kemenggres yang luar biasa lancar, hanya pelafalannya aja yang kadang kurang jelas. Iseng aja gue bilang, kalo gue minta ajarin dia bahasa inggris. Ta-da! Minggu depannya, Mike dateng dengan bawa buku Everyday Science. Dia ngerjain projek, dan gue disuruh baca bukunya. Pernah gue sok kemenggres gitu dan salah pengucapan, Mike selalu ngasih tau pengucapan yang bener. Dan paling gemesnya saat gue bilang, "Mike itu gak bisa, nanti mentok" dan apa jawabannya? "Mentok itu bebek". Dyaaaarrr! Dia gak mau menerima penjelasan gue tentang perbedaan pengucapan mentok dan mentok. *lah apa bedanya?*.

Minggu kemaren, dan beberapa minggu ke belakang, Mike mulai secara random nanya - nanya yang gue juga gatau apa jawabannya. Semakin ngerasa bego aja gue hahahhaa. Semacam nanya, kenapa nama presiden pertama itu tulisannya Soekarno, kemudian 1 ons itu kenapa 100gr padahal 1kg 100gr jadi 1kg sama dg 10ons apa begimana, dan yang paling isengnya adalah kenapa nama gubernur Bali itu namanya I made mangku dan Mike baca dengan pengucapan bahasa Inggris kemudian diartikan menjadi saya membuat mangku. Jikalau gue jawab gak tau, Mike memaksa gue untuk tau. Alhasil gue selalu browsing apa yang Mike pengen tau kalo lagi di kelas. Thanks Uncle Google :')

Dari sekian banyak keunikan Mike yang gue perhatikan, Mike sama seperti anak yang lainnya kok. Penuh rasa ingin tahu, moody, pintar dan suka baca buku. Bahkan Mike tau kalo dia gak boleh banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Aku bisa error, begitu bilangnya. Mike hanya butuh sedikit bantuan dalam hal fokus. Selebihnya, he is the wonder kid

source: Pinterest
Hwaaaaa sorry for super duper long post begini ya! gue hanya berniat bercerita aja tetang keseruan mengajar dan menghadapi anak-anak. Next time, gue akan cerita tentang anak-anak lainnya. Mohon maaf banget kalo ada unsur kesotoyan di dalam postingan ini. CMIIW ^^
Share: