Kamis, 03 November 2016

Foreigner Students


Setiap hari rabu sore, gue dapet jatah untuk ngajar robotik di sekolahan. Sekolah ini adalah sekolah dengan mayoritas siswa dari luar negeri. Korea, China, Amerika sampe Selandia Baru. Jadi otomatis ini tantangan besar buat gue yang gak pernah pede untuk pake kemampuan gue dalam bahasa inggris secara verbal. Despite of secara tulisan pun masih gak pede, masih pake mikir berkali-kali sampe akhirnya gue urung untuk nulis kalimat kemenggres. Alasana dasarnya males kena polisi grammar yang anu di kolom komentar, kekekekek.

Jadilah gue pengalaman pertama untuk ngajar siswa dengan bahasa inggris, walaupun Mike kadang juga pak bahasa inggris tetep aja beda tantangannya. Ini lebih kepada gak ada option lain buat jelasin selain bahasa inggris. Pengalaman pertama, waktu itu hari Jumat buat gantiin pengajar lain yang ga bisa dateng ngajar. Siswa pertama gue adalah 3 anak setara kelas 3 SD gitu. Ada Haeun udah jelas dari Korea, Albert yang juga dari Korea, dan Marcell entah dari mana tapi wajah sih Indonesia. Emang gak semua muridnya disana adalah dari luar negeri, tapi tetep aja mereka bakalan pake bahasa inggris kalo ngobrol. Uh, udah lah ya, asal jeplak aja dah ini ngajar. Vocab seadanya, grammar payah luar biasa, yang penting berani dulu. Selesai tantangan hari Jumat, ternyata gue bakal ngajar lagi tapi hari rabu dengan murid yang berbeda.

Source: Pinterest
Datanglah hari rabu pertama, dimana jumlah siswa yang gue handle sebanyak 6 orang, Luna dan Nalu si kembar tapi beda, Melati dan Danta yang rasanya mereka sodaraan, Aaron Ti anak pinter wajah chinese dan Zain anaknya ibu kepala sekolah yang jelas bukan adik Zayn Malik. Baru kali ini dah gue ngajar mekanik dengan anak sebanyak ini, karna biasanya mekanik paling banyak 4. Udah mah mereka kalo ngomong tuh masyaAllah kenceng kek aliran kali code abis ujan deres ya. Selesai dong gue ngajar mereka sekitar 1 bulan lebih, karna disana pake sistem kurikulum internasional yang masih pake caturwulan. 

Tibalah Caturwulan berikutnya, murid gue berubah lagi orang dan jumlahnya. Mekanik cuma sisa Zain, sisanya programing sama fun with machine buat anak kelas 2 dan 3 SD. Baru aja rabu kemaren ini abis ngajar disana, gue kebagian ngajar 5 anak, Alexandra gadis fairy tale yang merasa bisa nyanyi dengan vibrasi tumpeh - tumpeh, Matilda yang gue perkirakan  akan menjadi the next Rosalinda di telenovela, Abiel yang doyan cerita, dan Juliett beserta Carina yang ternyata adalah kembar. Dengan konyolnya gue nanya waktu mereka duduk nunggu dijemput, "are you sibling"?, mereka jawab sambil ngunyah roti gandum, "no, we're twin". 

It's such a honor! Dimana gue bisa belajar sekaligus mengajar sama mereka, bahkan gue juga banyak melihat contoh-contoh baik dari gurunya saat berinteraksi dengan muridnya. Dari seremeh pensil yang baik untuk anak dibawah 5 tahun itu yang kaya gimana, cara gurunya ngasih tau muridnya untuk gak bilang lagi kata-kata yang gak baik sampai cara gurunya menyelesaikan masalah drama yang terjadi antar muridnya. Mohon maaf ilmu itu gue ambil secara tidak sengaja dan bisa dibilang colongan, hehehe. Karena kadang ga sengaja gue denger atau lihat waktu lagi packing set lego buat pulang. Daaaaan, pengalaman luar biasa ini adalah keuntungan dan berharga buat gue yang mungkin tidak lama lagi jadi pengajar disana :'). 
Source: Pinterest






Share:

Jumat, 28 Oktober 2016

Revisi Mimpi (2)


source: pinterest
Sudah di penghujung tahun!

Apa kabar dengan mimpi - mimpi dan seabrek resolusi untuk tahun 2016?

Berapa banyak yang terlaksana dari sederet list yang sudah disusun sepanjang jalan kenangan?

To be honest, gue sudah 2 tahun terakhir tidak memikirkan dan benar-benar menuliskan resolusi atau bucket list setiap tahunnya. Karena gue tau, bahwa seorang lugina selalu hanya seolah - olah gue berusaha, kesel gitu sama diri sendiri wkwkwk. Dengan revisi mimpi yang pernah gue tulis disini, gue kemudian melanjutkan untuk berpikir gimana caranya untuk menuju mimpi itu.

Nikah untuk menjadi istri menjadi ibu.

Sudah jelas bukan perkara hal gampang untuk profesi hebat itu. Bahkan sampai saat ini belum banyak sekolah-sekolah pra-nikah untuk menjadi profesi-profesi itu. Semua lebih kepada learning by doing and learning by watching. Untuk menjadi istri dan ibu bahkan ga bisa dan ga ada percobaannya dulu, yekali coba-coba. Tapi gini deh, istri adalah pendamping seumur hidup suami. Mau kaya apa kalo kita gak punya banyak bekal buat mendampingi mas suami, ye gak? Belanja ke supermarket aja sekarang mah harus modal eco bag. Sama halnya istri, siapin eco bag dan list yang mau dibeli waktu mau belanja. Duhhh, tapi bukan belanja intinya. Tapi mau dibuat apa itu bahan-bahan yang udah dibelanjain. Analoginya begitu. Kalo gak ngerti apa dan kek apa cara pake jahe, udah beli sekilo juga yaudah jadi pengharum dapur doang yang ada. Jadi, ilmu..ilmu...ilmu... Butuh banyak ilmu untuk tetap bersama di satu atap dengan oarng yang bahkan gak terpikirkan bakalan satu atap sama dia. Saik bener ya gue!

Setelah itu menjadi ibu, coba liat ibu muda yang bertebaran dengan cara parenting mereka di Instagram. Menurut gue itu juga salah satu ilmu buat perempuan yang akan jadi ibu. Ilmu yang dibagikan gratis gitu ya harus dimanfaatkan. Selain itu, berkelana dengan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru di luar zona nyaman kita adalah salah satu ilmu yang harus dimiliki ibu. Anak akan bertanya hal baru baginya tentu ke ibu atau ayahnya. Selagi ayah pergi bekerja, mom will be the first school for kiddos! Seaneh dan se-tak mungkin apapun pertanyaannya, anak akan menanyakannya pertama kali kepada ibunya. Masa iya mau jawab gak tau terus ye kan? Meski kita ga tau jawabannya, ataupun belum saatnya anak tau akan hal itu. Kita bisa menjawabnya dengan cara yang baik dan tidak berbohong. Karena pengalaman gue ngejawab berbagai pertanyaan konyol adik-adik asuh atau murid gue dengan jawaban yang praktis yang mana mengandung unsur kebohongan di dalamnya. Karena menurut gue, masa - masa dari lahir sampai anak tumbuh adalah masanya ibu dan ayah untuk memupuk hal-hal baik dan menyiramnya dengan kasih sayang penuh. Biar gedenya dia tau untuk apa Tuhan memberikan waktu untuk di dunia. Bukan hanya ibu sih, ayah bahkan juga berperan penting buat anak. Dimana anak laki akan meniru ayahnya dan membuat ayahnya sebagai role modelnya. Bagi anak perempuan, tentu sosok ayah dirasakan sebagai pelindung dan superhero di saat patah hati hihihi.

Uhh Lugina ngomong macem udah beranak aja yee hehehe. Seenggaknya itulah bayangan gue untuk sebuah mimpi berkeluarga. Bahwa keluarga bukan sekedar ladang kasih sayang, tapi lebih lebih dari itu. Ladang pahala, ladang ilmu juga. Bahwa keluarga perlu misi untuk dunia dan akhiratnya persis organisasi - organisasi yang punya tujuan. Setiap bagiannya punya tugas masing-masing untuk mencapai tujuan yang sama.

source: pinterest
Entah jalan mana dulu yang Allah kasih, yang terpenting adalah yakin bahwa yang terjadi sudah pilihan yang terbaik dariNya. Even gue sering merasa ini gak ada dalam rencana hidup gue sama sekali. Tapi Allah mah emang gak pernah ngasih tau tujuan sesuatu terjadi diawal cerita, jadi ya emang harus dilewatin aja gitu. Harus yakin. Yakin itu baik.

Yak! Selamat melakukan revisi - revisi mimpi. Se-tidak-mungkin apapun mimpi, yakin aja Allah pasti melihat usaha-usaha itu.
Share:

Selasa, 18 Oktober 2016

Gagal Tambal Gigi

Hooooola!
Gina is back. 
Kali ini gue akan cerita tentang pengalaman gue yang gagal tambal gigi. Mungkin bagi kalian yang merasa sepele akan penyakit atau masalah pada gigi kalian bisa berubah pikiran untuk segera mengobatinya atau bahkan mencegahnya sesegera mungkin. Ciyailah bahasanya sok bijak bener ye~ hahahaha.

Baiklah, suatu hari gitu gue udah bikin janji sama mbak dokter gigi muda deket kosan gue. Jadi gigi bagian atas, sekitar gigi ke empat ke arah kanan gitu bolong. Sampe gue mengeluhkan ngilu banget dan rasanya itu udah nembus sampe gusi. Sakit banget dan sampe sekarang gue cuma bisa nahan karna ga mau ketergantungan sama obat penghilang rasa sakit. Karena gue periksa sama dokter gigi muda, bisaanya perlu acc dari dosennya, tapi kali ini enggak sih. Kemudian, diperiksalah gue oleh mbak dokter. Pertama dibersihin sisa makanannya, dicongkel-congkel dan pas kena bagian gusi itu gue langsung refleks kaget. Mbaknya nanya, "sakit ya?' ingin rasanya dijawab "menurut ngana?" tapi kadang hati tak sesuai lidah, jadilah gue jawab "hehe iya mbak". Setelah itu, gak ngerti apa yang mbak dokternya semprot ke kapas, dan waktu kapasnya ditempel ke bagian gigi gue yang bolong rasanya nyosssssshhhhhhhhhhhhh ngilu banget! Jadilah memutuskan untuk rontgen dulu gigi yang bolong itu biar tau detail gimana bolongnya.

Gue baru pertama kali rontgen gigi kaya gitu, sebelumnya rontgen full gitu soalnya buat liat gigi graham bungsu. Kali ini, bahkan gue disuruh pegang sendiri lembar rontgennya itu pake telunjuk dan ditempel ke gigi. Nanti ada semacam alat diarahkan ke pipi gue berbentuk  itulah pokoknya ada lubangnya sebesar diameter botol. Gak lama nunggu, jadilah hasil rontgennya, kemudian gue divonis bahwa gue perlu ditindak PSA (Perawatan Saluran Akar) dimana ini adalah kasus gigi berlubang yang sudah sampe dasar banget bolongnya. Uh kemudian gue mengingat-ngingat, rasanya Mbak elok pernah ngingetin untuk hati-hati sama yang namanya gigi bolong dan harus PSA karna itu bukan biaya yang murah buat tindakan PSA.

Perawatan saluran akar itu semacam gue harus diselamatkan saluran akarnya kemudian baru bisa ditambal. FYI, PSA ini harus dilakukan sama dokter spesialis aja itulah kenapa biayanya ga semurah tambal gigi biasa. Kemudian pengobatan ini dilakukan gak cuma sekali pertemuan aja, jadi ada tahapannya.

Gundah gulana rasanya, karna mbak dokter menawarkan 2 pilihan. Pertama, ke dokter spesialis untuk PSA dan memang mahal, tapi gigi selamat, artinya gak pake gigi tiruan. Kedua, dicabut giginya, kemudian dibikin gigi tiruan untuk ganti gigi gue yang ompong. Kalo secara pikiran pendek Lugina sih maunya cabut aja dah kelar dapet gigi tiruan. Kemudian Mbak Elok bilang, "Gin umur semuda ini masa udah pake gigi tiruan?". Hancur lebur bayangan gue bahwa ini hal yang bisa diselesaikan secara cepat. Emang hidup mah selalu ada pilihan instan dan proses lama yang menguras waktu dan dompet.

Sampe sekarang, gue ga pernah ngunyah dengan gigi sebelah kanan dan gak berani makan makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin. Gigi nih ya emang sepele banget rasanya, tapi uhh kalo udah sakit mah rasanya gak mau ngapa-ngapain dan gak mau denger janji janji manis orang. *loh kok?

source: pinterest
Jadi, kalo kalian punya gigi yang berlubang, atau karang gigi mendingan segera periksa ke dokter gigi karena lagu dangdut aja bilang lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi ini~~~~~
Share:

Senin, 17 Oktober 2016

The wonder kid, Mike

Holaaaa~

Setelah kurang lebih 6 bulan mengajar di sebuah tempat kursus robotik di Yogyakarta. Gue tentunya dihadapkan dengan tantangan seru berupa sifat anak kecil yang bisa berubah setiap saatnya. Dari sekitar 20an, ada seorang anak yang sejak trial pun sudah membuat gue resah., ciyaaaaaat! Orang-orang bilang ini anak termasuk kategori autis. Tapi gue gak setuju, karena dia gak se-autis yang orang lihat. Who is he? ya! mari kita panggil dia Mike. 11 years old.

Sebelumnya, dari yang gue baca-baca di internet bahwa autis itu memiliki ciri-ciri khusus seperti sulit atau tidak suka berinteraksi dengan orang lain dan banyak lagi. Tapi Mike senang sekali bertanya kalo dia udah penasaran, jadi jauh dari kategori tidak suka berinteraksi dengan orang lain. Setelah gue browsing-browsing mengandalkan paman google, bahwa Mike termasuk anak ADHD yaitu Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Dari sekian banyak artikel kan gue pusing ya mau menganut mahzab yang mana, jadinya gue akan ceritakan seperti apa Mike, The wonder kid.

Setiap hari minggu adalah jadwalnya Mike les, Mike masuk kelas mekanik makanya ketemu gue. Pertemuan awal cukup membuat gue agak sedikit panik dan gak percaya diri untuk ngajarin Mike ini. Setelah beberapa kali pertemuan, gue mulai menemukan gimana caranya menemani Mike belajar mekanik. Memang butuh trik khusus buat meluluhkan hati Mike ini, hahahahaha. Jujur aja, setiap minggu Mike adalah murid yang gue tunggu-tunggu karena Mike selalu punya banyolan khas yang garing tapi tetep bikin gue ketawa. 

Terus apa sih yang membuat Mike gue juluki The wonder kid?

Mike gak bisa fokus seperti anak lainnya saat dikasih sebuah materi, maka harus diikuti dulu apa maunya dia. Bikin apa atau belajar apa selalu gue tanya dulu, Kalo di tengah-tengah building project dia kesusahan memasang part, maka Mike akan marah dan kesel sendiri. Mike selalu nanya berapa menit lagi waktu yang dia punya untuk ngerjain projeknya, yang padahal dia baru masuk setengah jam yang lalu dan masih ada 1 jam lagi. Untuk memberi instruksi ke Mike, atau mengingatkan dia kalo waktu udah mau habis adalah dengan memegang tangannya *gausah baper woy! wkwkwkwk*. Untuk membuat Mike fokus mendengar instruksi adalah dengan memegang lengannya yang bertubuh besar itu supaya fokus dengan instruksi gue. Mike bukan tipe anak yang mengingat lama yang namanya instruksi "pelan-pelan ya", atau "ayo clean up" dan berbagai instruksi yang hanya sementara itu. Tapi letak istimewanya adalah saat kita beri informasi seperti cara memasang part yang benar dan kuat, fungsi atau cara kerja, dan berbagai pengetahuan yang memang harus dia ingat.

Apa sih yang paling menantang sejauh ini selama ngajar Mike?

Hmm, banyak! hahahah gak cuma Mike, anak-anak lain selalu punya kejutan buat guru-gurunya ya kan? hahahaha. Terkhusus Mike, gue inget waktu kakinya kejepit kursi yang dia dudukin sendiri. Mike ngerasa sakit banget dan mukulin kepalanya sendiri, mukulin meja juga karna itu sakit banget. Gue saat itu antara mau ketawa sama panik untuk meredam emosinya Mike. Mau ketawa karna lucu aja dia keinjek kursinya sendiri :( tapi lebih milih panik sih karna dia ga berenti mukul dirinya sendiri. Tantangan lain adalah saat dia panik waktunya udah bentar lagi, tapi idenya untuk building sesuatu belum tersalurkan. Panik luar biasa, teriak dan heboh marah ke dirinya sendiri. Mukulin kepalanya lagi. Lagi-lagi gue harus menenangkan dia dengan memegang kedua lengannya dan nyuruh Mike tarik nafas.

Kesan - kesannya selama nemenin Mike belajar apa?

Banyaaaaak! hahahaha, yang baru-baru ini yang paling gemesin. Pernah gue buka aplikasi di HP dimana ada tulisan TOEFL dan TOEIC. Penasaranlah dia. Mike bakalan nanyain apa itu TOEFL dan TOEIC ke gue seribu kali. Akhirnya gue membuat cerita receh, bahwa TOEFL dan TOEIC adalah bersaudara. Kemudian Mike randomly nanya gitu, "kamu tau music rock itu adalah musik batu". tik tok tik tok tik tok tik tok. Gue mikir dan bahahahahahah oke ini dia ngajak bercanda. Akhirnya gue menceritakan bahwa Toefl dan Toeic adalah dua bersaudara yang menyukai music rock. Ketika batu tampil dan diam, semua penonton meneriaki si batu. Gue cerita begitu dan mempraktekan orang orang kalo nonton konser kek apa. Mike ketawa ngakak banget. Gue mengutuk kegaringan banyolan gue sendiri dalam hati. Hahahaha. Terus, Mike adalah anak yang tumbuh dengan bahasa kemenggres yang luar biasa lancar, hanya pelafalannya aja yang kadang kurang jelas. Iseng aja gue bilang, kalo gue minta ajarin dia bahasa inggris. Ta-da! Minggu depannya, Mike dateng dengan bawa buku Everyday Science. Dia ngerjain projek, dan gue disuruh baca bukunya. Pernah gue sok kemenggres gitu dan salah pengucapan, Mike selalu ngasih tau pengucapan yang bener. Dan paling gemesnya saat gue bilang, "Mike itu gak bisa, nanti mentok" dan apa jawabannya? "Mentok itu bebek". Dyaaaarrr! Dia gak mau menerima penjelasan gue tentang perbedaan pengucapan mentok dan mentok. *lah apa bedanya?*.

Minggu kemaren, dan beberapa minggu ke belakang, Mike mulai secara random nanya - nanya yang gue juga gatau apa jawabannya. Semakin ngerasa bego aja gue hahahhaa. Semacam nanya, kenapa nama presiden pertama itu tulisannya Soekarno, kemudian 1 ons itu kenapa 100gr padahal 1kg 100gr jadi 1kg sama dg 10ons apa begimana, dan yang paling isengnya adalah kenapa nama gubernur Bali itu namanya I made mangku dan Mike baca dengan pengucapan bahasa Inggris kemudian diartikan menjadi saya membuat mangku. Jikalau gue jawab gak tau, Mike memaksa gue untuk tau. Alhasil gue selalu browsing apa yang Mike pengen tau kalo lagi di kelas. Thanks Uncle Google :')

Dari sekian banyak keunikan Mike yang gue perhatikan, Mike sama seperti anak yang lainnya kok. Penuh rasa ingin tahu, moody, pintar dan suka baca buku. Bahkan Mike tau kalo dia gak boleh banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Aku bisa error, begitu bilangnya. Mike hanya butuh sedikit bantuan dalam hal fokus. Selebihnya, he is the wonder kid

source: Pinterest
Hwaaaaa sorry for super duper long post begini ya! gue hanya berniat bercerita aja tetang keseruan mengajar dan menghadapi anak-anak. Next time, gue akan cerita tentang anak-anak lainnya. Mohon maaf banget kalo ada unsur kesotoyan di dalam postingan ini. CMIIW ^^
Share:

Minggu, 04 September 2016

Officially, Sarjana Teknik

Yeaaaaay! Finally I got my bachelor degree.
Gue merasa perjalanannya kok cepet banget sihhh tau tau melek udah sarjana teknik wkwkkwkw
Dalam perjalanan gue menempuh segala kerumitan berkas dan gejolak skripsi yang ada, tentunya gue merasa doa doa dari orang tua, sodara dan temen-temen yang membantu hampir sebagian. Sisanya urusan Tuhan :)

rasanya apaan gin udah sidang 2 kali gitu?

Rasanya? beda banget. Kampus gue yang dulu 4 dosen penguji yang mendadar gue habis-habisan. Tegang banget takut suruh ngulang. Takut banget alat tiba-tiba ngadat gak sesuai harapan. Jadi gue berhenti berharap pada alat gue *ya apasih ginnnnn* dan ga kebanyakan takut dengan cara udah dateng ngeliat temen pada sidang sebelom gue, sampek rasa tegangnya ilang. Kalo kemaren, gue disidang oleh 3 dosen, 2 dosen pembimbing dan 1 orang dosen penguji.

Tapi, kemaren gue datang setengah jam sebelom sidang, dan...... bagian tata usaha belom buka pintu. Heboh dong ya, takut dosennya udah dateng tapi gue masih mondar mandir di lorong kampus macem cleaning service bersihin lantai. Kemudian jeng jeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng! Gue disuruh pindah ruangan di laboratorium jurusan gue. Ruangannya di gedung G5 lantai 2 sedangkan gue di gedung F1 lantai dasar, which is harus buru-buru naik tangga dan berjalan sekian meter dari timur ke barat. Uhh langsung merasa ingin nikah aja saat itu juga. Tapi karna ga ada calon suaminya yaudah sih sidang skripsi dulu.

Entah dosen pembimbing 1 masih sarapan soto atau gimana, he said masih OTW. Baiklah menunggu hingga beliau datang 30 menit kemudian. As always ga se seram yang dibayangkan sebelumnya, padahal H-3 atau H-2 hari sebelum sidang alat gue ngadat perlu belaian kata mbak Els. Bahkan di dalam ga begitu diperhatiin detailnya, tapi gue pun sudah bilang bahwa alat gue hanya bisa menyimpan data sekitar 80 % aja dari keseluruhan. 

Alhamdulillah, gue lulus dengan perbaikan atau revisi, belom lega karna yudisiumnya hari Sabtu, sedangkan gue baru sidang hari seninnya. Gak dapet yudisium gak dapetlah wisuda bulan oktober. Dan, wajah wajah lapar karena sidang pagi buta inilah penampakannya..
Pardon my face
Gak ngerti lagi, mereka yang dateng tau aja gue laper, bawanya gapake bunga lagi tapi yang sangat berguna yaitu makanan. Yak! Terimakasih buat semuanya telah mengirimkan doanya, semoga kalian pun mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan segala urusannya ya!

So, the next question is melamar atau dilamar gin?
Share:

Jumat, 12 Agustus 2016

Scalling gigi di RSGM UMY

Hai!
Dorr!
HAHHAHAHA!

paan sih gin?
Pinterest

Sesuai judulnya, gue akan cerita sedikit. Janji sedikit gak sebanyak posting sebelumnya kok, ekekek.

Senin kemarin, gue mau tau rasanya scalling gigi atau bahasa mudahnya bersihin karang gigi. Udah luammma banget ga bersihin karang gigi. To be honest, gue belom pernah bersihin karang gigi ke dokter gigi. Karna sudah menahun kali ya, jadilah gue scalling USS kalo gak salah. *CMIIW yang jelas gak manual. Karena dompet harus tetap dipertahankan ketebalan dan ke
merdekaannya, maka gue pilih tindakan oleh dokter koas. Masuk di lantai 1, nanyalah gue ke mbak resepsionis RSGM UMY, bukan AMC yak soalnya beda lagi. Gue disuruh ke lantai 4 kalo mau tindakannya sama koas. Sampe lantai 4, nanya mas-mas resepsionis kalo gue mau scalling gigi. Nah, kemudian gue disuruh isi data pasien untuk yang belum pernah periksa di RSGM UMY. Karna jam dateng gue tanggung, jadilah gue bakalan diperiksa jam1 siang. Dalam hati, abis berapa ya scalling gigi? sakit enggak ya? bersihinnya pakek apa ya?

dan .....

Tibalah jam 1 siang, gue nunggu dipanggil sama dokter koasnya. Gue dapet dokter lakik, Mas Imut namanya. Kemudian dipersilakan duduk di kursi pasien dan agak nunggu beberapa menit gitu. Entah mungkin banyak yang harus ditulis di laporan mereka karena masih koas. Gak lama, gue diperiksa giginya secara keseluruhan. Mana lupa kumur-kumur abis makan nasi padang pula. Jijik emang lugina mah ekekekekek. Dengan bahasanya dokter gigi yang entah apaan istilahnya, super roaming tapi intinya mereka ngomongin gigi gue lah ya, hahahaha. Mbak koas yang nulisin laporannya itu kesenengan karna gigi gue ada yang bolong, jadinya dia dapet pasien untuk kasus capping. Etdah dalam hati, sekali mangap aja gue langsung jadi bahan para koas yang nyari pasien yak.

Selesai periksa, ini pakek lama banget gue sebelum discalling, bingung masnya ngapain dulu eh taunya nungguin dosen yang periksa apa diagnosis si masnya udah bener apa belum. Pas banget dapet dosen agak jutek gitu ya, ya I feel you mas~ Setelah itu, barulah masnya ambil tindakan scalling gigi gue. ciyuuuuttt...ciyuuuuuut ternyata ngilu ngilu gimana gitu ya rasanya, sakit sakit dikit waktu kena gusi. Waktu kumur-kumur pun penuh darah *lebay kali gin*, 2 sampe 3 kali gitu adegan scalling-kumur-scalling-kumurnya. Sampe ternyata tau-tau udah jam 3 aja~~~~~~~~~~~~~~

Padahal berasa bentaran doang mangapnya, yang lama adalah gue ikutan nungguin dosennya kelar rapat. Karna sebelum selesai scalling, dosennya harus acc dulu apa kerjaan mas koas udah bener atau belum. Finally, selesai sudah per-scalling-an gigi lugina qolby janari bersama dokter koas semester 2 ini. Berakhir demgan gue akan dihubungi (lagi) sebagai pasien tambal gigi, kali ini dengan mbak koas.

Untuk harga, Scalling gigi USS seharga Rp.40.000 aja kalo tindakan sama koas, kemudian pemeriksaan lengkap Rp. 12.500 dan biaya administrasi Rp.5000 jadi total gue scalling hari ini Rp.57.500. Well, ada harga ada rupa ya, but so far pengalaman gue yang enaknya sama koas adalah dari segi harga murah. Bagian gak enaknya adalah adegan ikut nungguin dosen. Kalo hasil scallingnya, karna ini for the first time jadinya gue anggap cukup sih.

Sekian, pengalaman scalling USS gue di RSGM UMY.

Terimakasih :)





Share:

Selasa, 09 Agustus 2016

Book voucher dan volunteer ?

halooo guys, wazzap ya! Sekian lama jari ini menolak untuk menulis posting baru. Akhirnya mau juga diajak kerjasama untuk menulis posting satu ini an semoga seterusnya. Karna gue rasa ada beberapa kejadian yang gue alami yang perlu kalian tau.

penting amat ya idup lo gin?

bebassss gue mah bebasss hahaha, dan mari gue ceritakan sesuatu.

Pinterest
Senin lalu, gue berniat untuk scaling gigi di RSGM UMY gitu, jadilah gue datang sekitar jam 11 siang buat daftar dulu. Karena jamnya udah tanggung istirahat, gue pulang dulu dan balik lagi nanti jam 1 siang. Sampe parkiran, eh ada cowok nyamperin. Dikirain mau minta uang parkir, tapi gue baru inget tadi udah bayar di pintu masuk. TErus, cowok itu nanya-nanya gitu dan minta waktu sebentar buat dijelasin sesuatu. jelasin apalagi sih? urusan kita cukup sampe disini :(

Inti dari yang dia omongin adalah menawarkan untuk gue berpartisipasi dalam donasi ke sebuah yayasan anak-anak dengan membeli book voucher seharga 100ribu. Awalnya gue udah ga niat beli, mahal bener soalnya. Eh gue liat lagi, ini voucher dalam 1 buku banyak juga. Mikir dulu gitu kan gue akhirnya. Kemudian gue liat di bagian depan ada tulisan 30% dari laba penjualan voucher ini akan disumbangkan untuk: yayasan A gitu. Jadi cuma sekitar 30 ribu yang akan disalurkan ke yayasan yang ada di bagian cover vouchernya itu. Tapi sayangnya, otak kecil gue gak mikir kesitu dan tau-tau gue nyodorin uang 100 ribu. Gue diminta ngisi form di bagian belakang buku kemudian disobek sama cowok itu.

Udah selesai kebegoan gue serasa dihipnotis buku voucher, sampe kosan kok ya mikir gue mau-maunya aja gitu langsung kasih duit yang cukup untuk memperpanjang idup gue beberapa hari itu. Karena kesel dan jujur aja ga ikhlas, gue browsing tentang yayasannya itu apa bener dapat donasi dari yang dikata cowok tadi. Cowok itu ngaku volunteer tapi agak sedikit ada yang aneh juga. Gue cari-cari dan gak nemu juga siapa yang ngejual voucher ini. Nanyalah gue sama mbah gugle, mbah apa ada modus penipuan mengatasnamakan yayasan padahal jual voucher? Eh taunya banyak yang cerita tentang itu. Sampe-sampe yayasan itu konfirmasi, gak pernah ada ngelakuin jual voucher untuk fund raising. 

Tau-tau udah jam1 siang aja padahal baru ndlosor bentar wkwkkw. Gue berangkat lagi ke AMC dan book vouchernya masih gue bawa. Masih penasaran mereka siapa, duitnya buat apa. Singkat cerita selesai scaling gigi. Gue balik, ke parkiran eh emang jodoh ga kemana ya hahah ketemu masnya dan sekarang nambah 1 personel cewek. Gue berharap disamperin mbaknya, apalagi gue udah pake baju yang beda jadi masnya mungkin menyangka gue beda orang. Etdah bener disamperin dan ditawarin lagi untuk beli book voucher tadi. Sayang seribu sayang gue langsung bilang, tadaaa aku udah beli! Habis itu gue cecer mereka dengan pertanyaan-pertanyaan aneh gue. Sampe pada akhirnya, kesimpulannya mereka adalah SPG dan SPB sebuah perusahaan advertising bukan seorang volunteer. Dan gue tanya, mbak pernah ikut komunitas lain? pernah, OSIS SMA mbak. Dyaaar! Kemudian masnya pernah bilang ada taman baca pelangi di semarang, gue baca di book voucher adek gue (iya adek gue juga pernah kena) bahwa taman baca pelangi itu untuk mendirikan perpustakaan di Indonesia bagian timur. Semarang ada apa dong? Tugu muda kali :')

Nah, sekian cerita gue tentang BOOK VOUCHER dengan embel-embel volunteer dari sebuah yayasan. Tidak bermaksud menjelek-jelekkan atau mencemarkan nama baik. Tapi memang yang dijelaskan sama mas dan mbaknya itu lebih kepada yayasannya, yang padahal mereka hanya ingin menjual voucher. Klo dari awal penjelasan adalah menjual voucher dan gak pake ngaku-ngaku volunteer ya it's okay. Volunteer jarang sih dibayar dengan gaji sebesar UMR hehehe.

Terimakasih :)
Share:

Selasa, 05 April 2016

Neng Toyib pulang

Haaaai everybody! Lugina is back *dance*
Pinterest

Gue sebagai neng toyib yang cuma bisa balik ke rumah setahu sekali dang merasa senang dan berbangga hati diperbolehkan pulang. Dengan sedikit trik untuk merayu si Bapak karena tiket pesawat lagi murah. Uh senang luar biasa ditengah permasalahan pmpa air di kontrakan lagi mbuh banget minta perhatian/ Kemudian, gue sejenak meminta jeda kepada pompa air dan segala bentuk permasalahan di Jogja untuk pulang ke rumah.

Bukan permasalahan lama nggaknya gue pulang, ada yang perlu diisi selain dompet dan amunisi badan gue. Adalah semangat. *ciyailaaah* Semacam pengen memastikan kalo bapak ibu dan  adik dalam keadaan sehat dan baik-baik aja. Entah ya, padahal di rumah pun gue nggak begitu bsanyak yang dikerjain, bisa dibilang gak produktif. Laptop pun sengaja ditinggal, gak bawa yang berbau kuliah-skripsi sama sekali. Karena alasan gue pulang bukan buat ngerjain skripsi nyahahahaha.


I just wanna go home.

Pak, neng toyib pulang......


Share:

Selasa, 26 Januari 2016

Gina si Mahasiswi KKN-007 (2)

Belum seminggu, tapi rasanya udah di akhir masa KKN aja. Kebanyakan halusinasi emang dah gue. Beberapa hari masih gabut-gabutan gitu. Makan-tidur-ngobrol-boker dan ulangi lagi. Macam berlibur ke rumah nenek, bukan KKN. Tempat tidur yang enak, memang bikin mahasiswa merasa di-posesif-in sama selimut nah. Salah saiapa kalo udah kaya gini? salahin yang bikin selimut? yakali~

Finally, mahasiswa kkn punya kerjaan. Gue ikutlah itu rapat warga RT.5 yang padahal isinya bapak-bapak. Sampe mengap-mengap ngisep asep rokok yang udah mengepung ruang tempat rapat. Sahdup emang ya, gue cewek sendirian. Untungnya gue pernah menghirup asap rokok lebih banyak lagi dari malem itu, waktu dulu ikut rapat warga di Bantul. Semacam sengaja bapaknya niup asap ke wajah gue saking ingin berbaginya. well.

Ketemu pagi, gue diajak ibu dukuhnya untuk ngelatih drumband anak - anak TK. Kebayang dong, kunyit-kunyit kecil mainan drumband? "Kalo mbak bilang satu, pukulnya pake tangan kanan ya", gue ulang - ulang instruksinya sampe parau. Gemesin emang, ada yang bingung mana tangan kanan mana tangan kiri. Kemudian, dikasihlah gue anak yang main bagian melodi, gak tau gue apa nama alatnya. Ngajarin main nada do re mi, do mi, do mi. Alamaaaak ingetnya malah sama indomie seleraku nah. Kacau emang mbak KKN nih!

Lain lagi cerita gue yang diajakin ibu - ibu untuk bantuin di posyandu, beuh ini godaannya dahsyat. Jadi pengen bikin juga satu. (((BIKIN))) *di keplak*. Bingung sih awalnya mau ngapai, mau bantu nimbang atau mau ikut ditimbang(?). AKhirnya disuruh masuklah ke ruangan, kita diminta untuk segera memulai penyuluhan kesehatan ibu dan anak. Uh~ tau apa sih gue anak teknik macam gini. Akhirnya fix, membahas tentang 7 manfaat tidur siang bagi anak-anak. Wuh, gue sebagai orang yang memiliki hobi tidur siang pun bangga mau nyampein ini. Dijelaskanlah itu manfaat beserta waktu tidur ideal bagi anak-anak sesuai dengan umurnya. Eh ibu ibunya merespon dan sampe nanya tentang masalah makanan buat anaknya. Sahdup ini, takut ngawur jadi jawab sebisanya aja dong daripada nanti anak orang salah gizi. Selesai sudah penyuluhan, gue baru dikasih tau sama salah satu ibu disana bahwa ternyata selama kita penyuluhan disitu ada dokter juga. Matek koen. Udah sok tau nah, untung dokternya diem aja. Gaya memang anak KKN nih kata dokternya.

*bubar aja udah gin, lekas*
iyaaaaa rasanya pengen bubar langsung :")

Yak, di hari ke - 7 KKN-007 bersama hujan kebingungan.

BUKTI NYATA KKN
(kuliah kerja nyantai)
Doremi do mi do mi, indomie seleraku

Rapat gitu di RT.5


Belajar selfie yaaaaaaaaa
Share:

Sabtu, 23 Januari 2016

Gina Si Mahasiswi KKN-007 (1)

Wohooooops! This-is-the-best-news-ever!
Gue jadi anak KKN, yoi sob, Kuliah Kerja Nyata. Saik!

*Ngapain sih kkn? Ngajar TPA? Ikut Posyandu? Rapat ibu PKK?*

Ih macem dukun aja, tau banget lau.

Awalnya berat hati ini mau tinggal sebulan sama manusia-manusia gak jelas ini. Dengan 8 orang lainnya gue menjalani 3 sks ini di Padukuhan Tegal Domban. Azli men, gabut. Gaji buta banget di hari pertama penerjunan dan hari kedua. Tidur, bangun siang, makan, eh ketemu malem lagi. Agak curiga juga, ini sebenernya KKN atau berlibur ke rumah nenek.

*sekarang gabut lagi?*

Dih, enggak dong.
Pagi ini gue merasa cukup produktif sebagai mahasiswi KKN agen 007. Walaupun abis keselek nah makan soto, es teh tempe goreng dan bakso total 35k :(( Whatevah! Pagi jam 8 gue udah sampek dong di kampus luar angkasa itu, sepi, jadi bisa naik lift. Alhamdulillah nah. Walaupun pulang ndak bawa apa yang dicari, mbuh, langsung ambil surat ke rumah dosen pembimbing lapangan pake nyasar-nyasar cantik gitu. Sampeklah ya gue di posko KKN, sorenya mlipir lucuk ke rumah Bapak Jumari. Ngobrol saik gitu, eh liat pohon salak bapaknya lagi berbuah. Kesel cuman bisa liat didekatinlah pohonnya sama gue, basa-basi pengen gitu eh bapaknya metikin buahnya buat gue sama yang lain. Sambil kenceng bilang "duh pak ngerepotin gak usah banyak-banyak", tapi tetep aja di masukin ke kantong kresek. Dasar ae mahasiswa!

Usai drama pemetikan buah salak pondohnya, ternyata hari itu ada pertemuan ibu PKK RT.3 gak mikir panjang gue langsung iyain aja, "ikut bu" gue bilang semangat. Semangat banget orang udah malak salaknya 2 pohon. Bersyukur aja ini mah sih. Usai pengajian ibu pkk, balik dengan wajah bahagia karna bawa buah salak ke posko KKN. Kemudian gue memutuskan untuk solat magrib di mesjid dekat rumah pak lurah. Nah kecantol lagi atuhlah sama ibunya, diajakin ngaji. Saik. Gue sudah jadi seutuh-utuhnya wanita. Ngobrol-ngobrol, kenalan lagi, bahas fenomena gerakan anu lagi. Daaan berakhirlah dengan solat isya, pulang malem mingguan di posko.

Well, pesannya adalah jangan basa-basi kalo mau minta salak di kebon orang.
Setelah Tuhan berikan gue waktu seluang-luangnya, segabut-gabutnya, alhamdulillah hari ini dikasih kesibukan bermanfaat. Saat pulang ke rumah pun, finally gue bertemu dengan yang punya rumah. Bapak, ibu dan anaknya yang begitu ramah.

BUKTI NYATA GUE KKN
(kuliah kerja nyantai)
Suasana hujan, mengharap tukang bakso dateng
Niat mampir dan ngobrol, eh dipetikin salak 
Liburan ke rumah nenek atau KKN sih ya ini?
Ikutan pengajian ibu-ibu PKK di RT.3






Share:

Kamis, 14 Januari 2016

Tentang dua venus dan satu mars

Sebuah kehidupan yang tengah carut marut dengan berbagai teror yang menghantui manusia. Ada dua Venus yang mengelilingi Mars, bagaimana bisa? Bisa dong. Berikut ini ceritanya~

pinterest
Disatukan entah sebabnya apa, dua venus yang selalu sibuk mengorek-ngorek isi hatinya dan si mars yang selalu berkomentar kepada kedua venus. Katakanlah venus pertama adalah kakak, venus kedua adalah aku dan mars adalah adik. Kami bukan sekumpulan orang yang menamakan kumpulannya sebagai persahabatan or whatever. Kami teman. Bukan sahabat seperti dua perempuan yang tidur, makan, boker dan ngupil bersama. Bukan.

Kami memiliki paham yang sama bahwa di dunia ini tidak ada satu pun sahabat yang benar-benar sahabat. Apa itu sahabat? Pada perbatasan antara teman, teman dekat dan saudara sudah jelas berbeda. No more space. Pacar? Apalagi. Teman yang bersedia mendengarkan dan mengingatkan adalah sebaik-baiknya pertemanan. Pertemanan yang sehat adalah yang selalu meneriaki temannya di depan jika salah, bukan mencabik-cabik punggung temannya dari belakang. Sudah begitu banyak kasus mantan pacar yang dipacari oleh sahabatnya sendiri. what a shame. Makanya, namailah mereka teman. Walaupun akan ada teman yang intensitas pertemuannya berbeda. Bersahabat dengan perempuan membuat gue seperti sedang memeluk erat pisau tajam yang kapan saja mata pisaunya akan menancap di tubuh.

Kembali kepada kakak, gue dan adik. Kami tidak pernah merasa salah untuk sekedar makan siang sendirian atau berjam-jam di sebuah cafe sendirian. Tidak ada yang salah. Bukan artinya kami adalah anak anti sosial dan apalah itu. Sebisa mungkin kita hidup tidak ketergantungan dengan orang lain, selama masih bisa melakukannya sendiri. Manusia memang makhluk sosial, tetapi pada nyatanya manusia lahir dan mati sendirian. Kami sepakat. Hingga akhirnya Tuhan memberikan kami teman yang sebenar-benarnya teman yang sudah dituliskan jalannya untuk bersama menyempurnakan setengah agama. Baru deh teman hidup namanya. 

*nyanyi lagu Teman Hidup - Tulus*

Kakak, adalah perempuan penuh drama yang berlarut-larut. Bisa dikatakan bahwa gue adalah salah satu penonton yang menikmati segala adegannya. Sepanjang drama hidupnya, kakak adalah sepantasnya kakak dengan pengetahuan yang luas dan mau memberitahu adiknya segala hal. Kakak pintar hanya saja kakak moody. Kakak seringkali terlalu mendalami perannya di drama itu, hingga lupa dengan kenyataan tesisnya. Kakak suka indomie goreng pakai telur. Kakak suka durian, gue juga. Kakak juga suka menulis di Tumblr, gue juga. Tapi kakak gak suka baceman tahu, sedangkan gue suka banget. Kakak seringkali sepemikiran dengan adik dan gue hanya bisa mendengarkan. Kakak cantik kalo pake rok.

Adik, adalah lelaki penuh drama namun tidak berlarut-larut. Adik seperti bom rakitan, entah kapan akan meledak. Kalo gak sengaja ketarik kabelnya, gue bisa menyaksikan ledakan-ledakan kecil itu. Adik juga pintar dan lebih moody daripada kakak. Adik bisa menjadi waras dalam beberapa menit di awal, selanjutnya gue merasa sedang di perjudian yang mana adik bisa waras atau bisa moody. Gue pernah suka kepada adik, keselek enteogen mungkin. Adik semacam manusia visioner yang terkadang kalah oleh moodnya sendiri. Tapi adik selalu berusaha menyelesaikan segala urusannya entah berakhir sesuai ekspetasi atau tidak. Gue paling gak bisa liat adik lagi mood. Like i'm gonna slap you, adik. Tapi gue selalu terheran heran dengan logikanya adik. Gak pernah mainstream

Kakak dan adik lebih sering berdiskusi dan sepakat akan satu hal, gue diem. Memutar mata seperti bola pingpong, ke kakak kemudian ke adik. Ke kakak lagi, ke adik lagi. Gue lebih banyak mikir kalo ternyata gue gak lebih tau apa-apa dari mereka. Kakak dan adik adalah salah satu faktor gue harus suka membaca akhir - akhir ini. Itulah mengapa gue merasa hubungan diantara kita bertiga layak untuk dipertahankan. Setiap akhir pembicaraan kita berjam-jam, gue selalu membawa pulang seabrek pertanyaan untuk ditanyakan dan dijawab kepada diri sendiri. Friends with benefit? sure, dalam hal positif tentunya. Entah kenapa diskusi diantara kakak-aku-adik selalu aku sukai, apapun bahasannya. Bisa mendengarkan pendapat dari umur, gender dan sudut pandang yang berbeda itu menarik.

Entah akan seperti apakah cerita perjalanan dua venus dan satu mars ini.
Gue ceritakan nanti~
Share: