Jumat, 29 November 2013

Kepada malam…

large (7)Kepada malam yang setia melenyapkan kelelahan. Entah sudah berapa banyak aku mengeluh di depanMu Tuhan. Sekian banyak kesempatan yang terlewatkan, mungkin saja itu adalah jalan menuju kesuksesan. Hari demi hari, bulan mendekati penghujung bulan. Tahun akan berganti. Tapi aku masih berusaha berlari meraih mimpi. Entah mimpi yang mana dan dari mana.

Padahal senja sudah sering menghiburku sebelum malam menjemputnya. Menonton tawa angin sore dengan segelas Milk Greentea. Ada banyak sekali yang harus kulakukan. Langkahku terasa begitu semakin cepat tetapi semangatku mulai melambat. Tenggorokan pun tidak mau bersahabat. Jadwal rapat yang semakin merapat. Ke arah manakah aku harus mencari semangat ?

Share:

Rabu, 27 November 2013

Between Inspiring and being inspired

Pinterest
Setelah scrolling sana sini, klak klik ini itu dan menemukan sebuah akun kicauan seseorang yang salah satu volunteer di komunitas Jendela. Scroll up, scroll down. Dan gue dapet link blognya. Gue baca dan ada satu hal yang gue rasa gue belum sama dengan volunteer lainnya. Yang sudah bergabung cukup lama dengan komunitas jendela. Oke, ternyata gue baru menemukan kenapa masih ada yang kurang saat gue bergabung dengan mereka. Saat gue mengeluarkan tenaga dan waktu bersama adik-adik sapen. Ada yang kurang. Ada.

Yang hanya bisa gue lakukan saat ini adalah luruskan niat. Selanjutnya adalah meluangkan waktu dan tenaga untuk adik-adik Sapen. Jadi selama ini gue merasa belum sepenuhnya berbagi kepada mereka semua. Masih terlalu banyak rasa pertimbangan ini itu kalo mau meluangkan waktu sama mereka. Masih belum ‘dapet’ seperti apa yang sudah mereka ‘dapet’ sebelumnya. Masalah waktu? Oke, bisa jadi. Tapi sampai saat ini memang usaha gue masih setengah-setengah untuk masalah apapun. Masih terlalu lama menimbang-nimbang ini itu dan tektek bengeknya. Pokoknya ada satu hal yang belum bisa gue pastikan itu adalah gue. Tapi setidaknya gue sudah ada bayangan ingin melangkah kemana selanjutnya.

Dear, kalian siapapun yang pernah memotivasi dan menginspirasi gue. Terimakasih untuk inspirasi yang membuat gue ingin segera menginspirasi.
Share:

Minggu, 24 November 2013

Share it, you get it!

share  Ketika kita bisa berbagi ilmu atau sebagian harta kita tentunya ada rasa, “Syukurlah saya bisa bermanfaat bagi orang lain”. Hari ini, seperti biasaya adalah jadwal berbagi dengan komunitas jendela di sebuah sudut keramaian kota Yogyakarta, Sapen. Entah gue merasa belum punya cukup harta untuk berbagi dan belum punya banyak ilmu untuk ditularkan. Tapi gue mencoba membagi keceriaan dan semangat aja disana itu udah seneng banget. Tadi kita kedatangan tamu dari Nusantara Centre. Ini pertama kali gue mendengar organisasi yang berada di Depok, Jawa Barat. Gue fikir ini adalah sebuah stasiun TV lokal yang mau meliput kegiatan Komunitas Jendela di Sapen. Dan setelah mbak Friska menjelaskan, ternyata Nusantara Centre adalah organisasi yang berisi pemuda-pemuda dengan kegiatan positif. Mulai dari ngadain seminar dan lain-lain. Yang jelas salah satu misi mereka adalah ingin mengajak pemuda-pemudi Indonesia untuk lebih peduli lagi dengan pendidikan di Indonesia khususnya. Keren kan? Mungkin kalo boleh gue mencoba menjudge dari penampilan mereka, lebih terlihat seperti orang yang urakan. Tapi mereka keren banget mau dan bisa menjadi Pemuda-pemudi yang ingin melakukan perubahan. Bahkan ada 1 cewek, namanya mbak Niki. Gue liat dari gaya berpakaiannya udah mikir, oke mungkin ini adalah pacar masnya atau temen nongkrongnya aja. Tapi setelah mbak Frisca bercerita ternyata Mbak Niki adalah seorang guru TK. Amazing! Dengan sebuah kekurangan yang mungkin lo akan bilang dia itu cewek yang super survive banget. Dia kehilangan kaki kirinya sebagian, dan memakai kaki palsu. Untuk sebagian besar orang akan berfikir, ah gue pasti minder dan bla bla bla. Tapi mbak Niki keren banget, dia adalah lulusan Psikolog dan sekarang mengajar di sebuah TK International. Owsom bukan?

Kemudian apalagi alasan gue yang Alhamdulillah masih diberikan dalam keadaan utuh, lengkap dan sehat harus bermalas-malasan untuk berbagi ?
Ada juga mas Taufan salah satu founder dari Komunitas Jendela Jogja yang sedikit bercerita tentang dulu terbentuknya Komunitas ini. Beliau bilang,
jangan habiskan waktu kalian hanya untuk disini. Kalian juga perlu berkembang. Ada saatnya kalian harus melepaskan ini semua.
Dan mas Taufan ini dulu sempat ikut seleksi Indonesia Mengajar namun gagal pada tahap Essay. Semakin gue terpacu ingin mengikuti Indonesia Mengajar tahun depan. Semakin ingin adanya banyak pergerakan. Let’s share anything we can share!
Share:

Rabu, 20 November 2013

Senja dan kamu

Posting malam ini di sponsori penuh oleh Novemberain. Nyanyian hujan kali ini agak usil, mencoba mengacak-acak pikiran gue. Setelah status berubah menjadi pedestrian, ada banyak hal baru yang biasanya terlewatkan. Kali ini hujan terus bernyanyi di kala senja seharusnya sedang menari. Aku rindu. Aku rindu akan jingganya senja yang menumpahi semesta. Serindu akan senyummu yang tumpah ruah disetiap pertemuan, Jo.
Backsound Monita - Senja
Share:

Selasa, 12 November 2013

Tentang si Black


Hari ini, gue males kuliah. Di petang ini, gue bercerita dengan adik angkatan gue, panggil saja dia “Black”. Ya mungkin karena faktor kulitnya yang ngendonesia banget jadi dipanggil kaya gitu. Tapi bukan masalah warna kulit sih yang mau gue bahas hari ini. Tapi kesungguhan black dalam kuliah dibandingkan dengan seorang lugina yang males kuliah.

shy
source
 Entah ya, tapi gue cerita sama black. Gue bilang gue tadi bolos kuliah 2 mata kuliah cuma gara-gara males bangun dan males jalan kaki. Alasan buat orang-orang dengan pikiran sedangkal got. Kemudian reaksi black bener-bener bikin gue mati kutu. Banget. Dia cuma bilang gini,
“aku walaupun gak ngerti yang penting masuk kuliah aja mbak. Mau sampe aku ketiduran dikelas juga yang penting aku masuk kuliah aja. Aku ga pernah bolos kuliah sampe sekarang mbak.”
Jawaban sesederhana itu tapi bisa bikin gue mati kutu banget. Gue ga bisa ngeles. Senyum aja gue ga kuat saking gue malunya sama gue sendiri.
Share:

Minggu, 10 November 2013

An Effort

source:foryouyouyou.tumblr.com 

Hari ini dan kemarin, gue bertemu dengan beribu-ribu wajah asing yang luntang lantung untuk mencari kesempatan untuk perubahan hidup mereka masing masing. Insan - insan muda yang mencoba untuk mencari celah dan peruntungan di "warungnya" bapak dan ibu berkemeja berdasi. Kalian tau? disana gak sama sekali keliatan orang yang ber-IPK cumlaude dan yang dibawah 2,75. Semua sama bau keringat mondar-mandir nyari celahnya masing-masing. Demi apa? Semuanya demi menghidupi hidupnya yang masih redup. Gue? masih padam, belum mencoba untuk hidup sedikit pun. Bahkan ada yang mungkin dia lulusan jurusan yang kurang banyak lowongan kerja, kemudian dia pasrah dengan mencoba apply job di posisi yang menerima semua jurusan.

Oke dengan begitu gue mau share sedikit, sebenarnya apa sih jurusan yang paling banyak dibutuhkan ? Khususnya yang ada di job fair gitu. Untuk peringkat pertama tentunya ada Teknik. Teknik emang paling jaya, karena di perusahaan obat sekalipun, mereka pasti butuh seorang engineer untuk sekedar maintenance atau posisi utility staff. Tentunya semacam perusahaan tambang, batu bara udah jelas banyak membutuhkan engineer. Selain itu, dari management, akuntansi dan ekonomi kayanya ada di peringkat kedua. Perusahaan manapun perlu seseorang yang ahli dalam memuat strategi marketing, dll. Dan selanjutnya di posisi 3 ada Psikologi. Lulusan psikologi ini tentunya dibutuhkan menjadi HRD perusahaan tersebut.

Nah, buat yang belum kuliah mungkin, memang ga ada salahnya memikirkan jurusan kuliah dan kerja ke depannya itu dari sekarang. Gak rugi. Rugi kalo nyesel salah jurusan. Walaupun memang sebenarnya menurut gue gak ada yang salah jurusan. itu jalan lo. Tuhan udah ngasih jalurnya buat lo. 

Karena Tuhan tau, usaha lo cuma sebatas apa yang lo dapatkan. Karena usaha kita, ga akan pernah mengkhianati kita.
Share:

Kamis, 07 November 2013

A Change

large (6)   Gue sering banget ngerasa takut akan adanya perubahan. Karena walaupun bentuk perubahan itu menuju yang lebih baik, tapi tentu ada masa transisi yang sulit di terima. Gue sedang mencoba bersama-sama teman gue untuk melakukan perubahan bersama untuk sebuah keluarga. Pro-kontra tentu ada. Kenapa orang agak sulit melakukan perubahan baru? karena habits yang sudah dibangun lama kemudian dirubah dengan cukup berbeda membuat kita harus benar-benar menyesuaikan akan perubahan tersebut. Perubahan akan membawa kita kepada hal – hal yang lebih menantang. Dengan resiko baru. Tapi apabila tidak adanya sebuah perubahan sedikit pun. Tidakkah hidupmu menjadi lebih membosankan?


   Gimana ceritanya jika perubahan menjadi lebih buruk dari sebelumnya? Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, begitu juga gue sekarang. Yang sedang dilanda musibah kemalasan yang maha dahsyat. Gue sadar akan adanya perubahan menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Dan ini sudah terjadi berulang kali. Artinya, gue merasa belum ada rasa takut akan perubahan menjadi buruk. Padahal di setiap penyesalan gue selalu nangis dan bilang gue gak mau kaya gini lagi. Tapi akhirnya? Ya, bodoh. Karena bisa jatuh lagi di lubang yang sama. Big problems!


   Padahal gue sudah diberi beribu-ribu kesempatan untuk berubah tapi kenapa gue masih balik lagi jadi kaya gini? Ada rasa muak kepada diri sendiri jika tidak hentinya masuk ke lubang yang sama. Entah sedang teralihkan oleh apa pikiran gue saat ini. Seperti yang sebelumnya gue jelasin, gue emang lagi ngerasa melayang-layang. Seperti banyak kesempatan yang terlewatkan. Awal kehancurankah atau awal perubahan besarkah cuma gue yang tau memilih jalan kemana. Mungkin gue butuh bed-rest di rumah. Dimarahi ibu, dibangunkan ayah untuk solat subuh dan mengganggu adik. So, may be it’s homesick. Really homesick.
Share:

Rabu, 06 November 2013

Apa aja gitu

largeb
Weheartit
     Entah ada magnet seberapa banyak kutubnya kalo gue denger lagu-lagunya Raisa. Ada makna tersirat bahwa gue harus galau dengan lagu itu. Seketika gue merasa galau untuk bisa produktif lagi. Gue masih mencari-cari akan jati diri gue dalam mengarang cerita. Entah gue harus berlarut larut dalam frasa yang indah ataukah gue hanya membiarkan sepuluh jari ini menari diatas keyboard sesukanya. Tapi sejauh ini gue masih menantikan secuil motivasi dari siapapun yang sudah pernah membaca tulisan tulisan gue. Setidaknya dengan begitu gue merasa ada orang yang mengawasi tulisan gue. Memang aneh. Aneh memang tulisan gue di blog, tumblr, twitter, dimana-mana. Gue sebenernya cuma pengen jadi penulis, ah bukan penulis tapi pengarang cerita yang gue banget. Sayangnya gue belum begitu yakin dengan apa yang dimaksud dengan gue banget itu tadi. Terkadang gue bisa menjadi seorang penyair dengan kalimat-kalimat hiperbola yang padahal acakadut. Tapi terkadang gue hanya ingin mengarang bebas tanpa ada aturan EYD yang berlaku. Just want to tell anything I want.

    Ada banyak penulis ataupun penyair yang sering gue baca twit atau blognya sekilas. How can they choose that awesome words? Cuma itu yang sering nyangkut di saluran saluran otak gue kaya sampah di sungai ciliwung. Kok bisa? Naha bisa? Kok iso? how can? Nah, mungkin sekarang yang akan gue coba adalah terus menulis. Pada akhirnya gue akan menemukan jalurnya sendiri. Gue akan menemukan comfort zone dalam mengarang cerita. Apapun. Apapun yang perlu gue bagi disini, di dunia maya akan gue coba untuk membaginya. Anything.
Share:

Selasa, 05 November 2013

Melayang

Google
Hae. Seabad sudah gue meninggalkan jejak disini *ceilaaaah*
Eh tapi apa yang gue mau bagi hari ini mungkin bisa jadi pelajaran buat kalian readers.

Jadi, gue merasa jadi orang yang melayang - layang seminggu ke belakang. Entah apa yang membuat gue jadi seperti itu. Tapi yang jelas, jangan pernah jauhkan hati kita dengan Sang Pencipta. Jangan pernah mencoba melewatkan-Nya dengan ribuan episode drama korea yang tersimpan di hardisk laptop. Jangan. Karena apa? Well, saat ini belum ada balasan yang cukup terasa mungkin. Tapi lama-kelamaan dan pada akhirnya. Kita akan menjadi manusia yang juga terlewatkan untuk ditolong oleh-Nya. Berat memang bahasan gue kali ini. Tapi apa yang gue alami minggu ini bukan berat. Tapi bahkan gue tidak bisa merasakan bagaimana itu hidup. Melayang. Antara gue menghirup oksigen atau tidak. Jelasnya adalah gue sedang berada di titik terjauh dengan-Nya. Gue merasa kehilangan tujuan awal gue ada di Ngayogyakarta. Gue lupa akan orang tua. Gue lupa belajar. Dan gue takut lupa dengan-Nya.

Apa yang bisa mengalihkan gue sampai segitu lupanya juga gue gak tau itu apa. Gue cuma tau sudah seminggu gue seperti ini. Dan gue, berada di luar jalur yang ditentukan. Enggak. gue engga lebay. Tapi itu memang terasa dan terjadi seminggu terakhir ini.

So, what i've shared. Maybe can remind you about life and God.
Share: