Gue sering banget ngerasa takut akan adanya perubahan. Karena walaupun bentuk perubahan itu menuju yang lebih baik, tapi tentu ada masa transisi yang sulit di terima. Gue sedang mencoba bersama-sama teman gue untuk melakukan perubahan bersama untuk sebuah keluarga. Pro-kontra tentu ada. Kenapa orang agak sulit melakukan perubahan baru? karena habits yang sudah dibangun lama kemudian dirubah dengan cukup berbeda membuat kita harus benar-benar menyesuaikan akan perubahan tersebut. Perubahan akan membawa kita kepada hal – hal yang lebih menantang. Dengan resiko baru. Tapi apabila tidak adanya sebuah perubahan sedikit pun. Tidakkah hidupmu menjadi lebih membosankan?
Gimana ceritanya jika perubahan menjadi lebih buruk dari sebelumnya? Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, begitu juga gue sekarang. Yang sedang dilanda musibah kemalasan yang maha dahsyat. Gue sadar akan adanya perubahan menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Dan ini sudah terjadi berulang kali. Artinya, gue merasa belum ada rasa takut akan perubahan menjadi buruk. Padahal di setiap penyesalan gue selalu nangis dan bilang gue gak mau kaya gini lagi. Tapi akhirnya? Ya, bodoh. Karena bisa jatuh lagi di lubang yang sama. Big problems!
Padahal gue sudah diberi beribu-ribu kesempatan untuk berubah tapi kenapa gue masih balik lagi jadi kaya gini? Ada rasa muak kepada diri sendiri jika tidak hentinya masuk ke lubang yang sama. Entah sedang teralihkan oleh apa pikiran gue saat ini. Seperti yang sebelumnya gue jelasin, gue emang lagi ngerasa melayang-layang. Seperti banyak kesempatan yang terlewatkan. Awal kehancurankah atau awal perubahan besarkah cuma gue yang tau memilih jalan kemana. Mungkin gue butuh bed-rest di rumah. Dimarahi ibu, dibangunkan ayah untuk solat subuh dan mengganggu adik. So, may be it’s homesick. Really homesick.
0 komentar:
Posting Komentar