Minggu, 24 November 2013

Share it, you get it!

share  Ketika kita bisa berbagi ilmu atau sebagian harta kita tentunya ada rasa, “Syukurlah saya bisa bermanfaat bagi orang lain”. Hari ini, seperti biasaya adalah jadwal berbagi dengan komunitas jendela di sebuah sudut keramaian kota Yogyakarta, Sapen. Entah gue merasa belum punya cukup harta untuk berbagi dan belum punya banyak ilmu untuk ditularkan. Tapi gue mencoba membagi keceriaan dan semangat aja disana itu udah seneng banget. Tadi kita kedatangan tamu dari Nusantara Centre. Ini pertama kali gue mendengar organisasi yang berada di Depok, Jawa Barat. Gue fikir ini adalah sebuah stasiun TV lokal yang mau meliput kegiatan Komunitas Jendela di Sapen. Dan setelah mbak Friska menjelaskan, ternyata Nusantara Centre adalah organisasi yang berisi pemuda-pemuda dengan kegiatan positif. Mulai dari ngadain seminar dan lain-lain. Yang jelas salah satu misi mereka adalah ingin mengajak pemuda-pemudi Indonesia untuk lebih peduli lagi dengan pendidikan di Indonesia khususnya. Keren kan? Mungkin kalo boleh gue mencoba menjudge dari penampilan mereka, lebih terlihat seperti orang yang urakan. Tapi mereka keren banget mau dan bisa menjadi Pemuda-pemudi yang ingin melakukan perubahan. Bahkan ada 1 cewek, namanya mbak Niki. Gue liat dari gaya berpakaiannya udah mikir, oke mungkin ini adalah pacar masnya atau temen nongkrongnya aja. Tapi setelah mbak Frisca bercerita ternyata Mbak Niki adalah seorang guru TK. Amazing! Dengan sebuah kekurangan yang mungkin lo akan bilang dia itu cewek yang super survive banget. Dia kehilangan kaki kirinya sebagian, dan memakai kaki palsu. Untuk sebagian besar orang akan berfikir, ah gue pasti minder dan bla bla bla. Tapi mbak Niki keren banget, dia adalah lulusan Psikolog dan sekarang mengajar di sebuah TK International. Owsom bukan?

Kemudian apalagi alasan gue yang Alhamdulillah masih diberikan dalam keadaan utuh, lengkap dan sehat harus bermalas-malasan untuk berbagi ?
Ada juga mas Taufan salah satu founder dari Komunitas Jendela Jogja yang sedikit bercerita tentang dulu terbentuknya Komunitas ini. Beliau bilang,
jangan habiskan waktu kalian hanya untuk disini. Kalian juga perlu berkembang. Ada saatnya kalian harus melepaskan ini semua.
Dan mas Taufan ini dulu sempat ikut seleksi Indonesia Mengajar namun gagal pada tahap Essay. Semakin gue terpacu ingin mengikuti Indonesia Mengajar tahun depan. Semakin ingin adanya banyak pergerakan. Let’s share anything we can share!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar