Kamis, 12 September 2013

Psst.

Pinterest
Kali ini gue akan bercerita tentang sesuatu sikap yang banyak dipilih orang untuk menghadapi masalah atau juga untuk menghadapi orang yang ga disukai. Gue bilang lebih tepatnya adalah bukan menghadapi masalah tapi meredam masalah. Tapi jangan salah, kadang sikap ini bisa menghanyutkan juga. Udah banyak sih setau gue orang macem kaya gini, dan gue juga mengakui bahwa gue terkdang bersikap kaya gitu.

DIAM.

Satu sikap itu ada berbagai macam artinya. Diam di depan, tapi di belakang ngoceh yang jelek-jelek itu yang super bahaya. Ada juga yang diam dan menerima dengan selapang-lapangnya jidat gue untuk memaafkan kesalahan atau masalah yang ada. Tapi terkadang menurut gue itu bisa kembali terkuak loh kalo cuma di diemin aja. Kaya kentut yang ga ada bunyinya, diem tapi tiba-tiba ada baunya setelah itu pengen keluar sama isinya. Nah itu. Kalo gue milih diam kalo memang untuk meredam sebentar suasananya, nah baru kemudian gue mengumpulkan keberanian buat ngeluarin semua unek-unek gue ke orang itu tentang masalah kemarin. Seperti yang pernah gue dengar tentang teori menyelesaikan masalah itu ada 4 sikap. Ada EPC yang meredam dulu emosinya dengan dengerin musik atau refreshing. ADA PFC yang mau nyelesein masalah dulu sampai tuntas tas tas. Nah jadi kata trainner gue itu, baiknya adalah dengan melakukan EPC sekaligus FPC. Jadi diredam dulu emosinya lalu secepatnya diselesaikan masalahnya.

Jadi bisa dibilang diam dulu, baru action! Jadi gunakanlah diam seperlunya dan pada waktunya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar