Selasa, 22 Desember 2015

Mini Trip

Pinterest
Hai, setelah mencoba 'kabur' dari kepenatan kota Jogja dan segala kenangannya. Gue memutuskan untuk sedikit berlari ke kota tetangga, kota seribu candi. Bukan itu sih julukan kotanya, gue aja yang ngarang. Rasanya gue ingin menghirup udara yang lebih segar dari biasanya dan suasana bangun pagi yang beda dari biasanya. Ingin merasa seperti anak rumahan yang sudah disediakan sarapan.

Perjalanan yang tidak memakan waktu yang lama, tapi cukup bermakna buat gue yang sedang merasa butuh 'anu' sebagai trigger. Jadi solat cukup tepat waktu. Jadi makan tepat waktu. Tapi mandi tetap sekali dalam sehari. It a must, wkwkwk. 

Pernah gak sih? Merasa di titik yang 'entah gue lagi dimana dan gimana'. Merasa seperti mayat hidup yang bisa berfikir, bisa berbicara, bisa bergerak tapi entah tak memiliki makna. Seringnya merasa sedih, sedih sama 2 orang disana yang habis-habisan banting tulang buat kelakuan gue disebrang sini. Ah, what a shame. Terus harus apa? Harus ngapain? Harus ...

Lingkungan, menurut gue adalah salah satu yang berpengaruh besar. *terus kenapa?*

Ya karena berpengaruh besar, pilihannya cuma dua. Kamu yang dipengaruhi oleh lingkungan atau kamu yang mempengaruhi lingkungan? Nah tapi pilihan paling aman tapi agak susah adalah kamu tetap seperti itu tidak dipengaruhi oleh lingkungan. By the way, gue membicarakan lingkungan yang buruk. Dimana pilihannya kita bertahan atau malah kita yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Jadi, gue butuh sedikit pelarian dari lingkungan gue yang biasanya. Untuk sekedar menghirup udara-udara segar yang belum pernah gue hirup sebelumnya. Untuk melihat aktivitas yang belum pernah gue liat dari sebelumnya. Untuk melihat pohon tumbuh semestinya.

Menyenangkan.

Tapi ketika pulang, gue membawa seribu pertanyaan di dalam benak. Sampek gak ngerti harus jawab apa sama benak sendiri. Mbuh~ 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar