Masing-masing dari kita pernah membicarakan bagaimana hari ini. Hari ini adalah hari esok yang telah dirancang pada hari-hari yang lalu. Meski pada kenyataannya, yang terjadi hari ini tidak pernah tepat sesuai yang direncanakan pada hari kemarin.
Setelah 2 tahun gue dan teman-teman gue berpisah dan berpencar kemana-mana. Akhirnya 13 Agustus kemarin, kita semua berkumpul lagi dengan keadaan lengkap. Dengan membawa masing-masing cerita hidup yang penuh twist. Gue yang akhirnya tidak menjadi elektrowati sejati, karena berakhir selingkuh kepada software engineer (to be). Teteh yang tak disangka dan diduga akan menjadi kandidat pertama yang menyandang sebagai istri orang. Pidak yang masih dengan status kejombloannya namun sudah upgrade status smartphonenya dengan yang paling terbaru dari negeri gingseng. Ruji yang masih dan selalu menggebu-gebu dalam bercerita sedang menikmati kenaikan level kehidupannya.
Benar-benar ga ada yang pernah tau ya, bahwa 5 tahun ke depan sejak kuliah, kita akan menjadi seperti ini sekarang. Dipertemukan kembali dalam keadaan yang semoga lebih baik dari sebelumnya, di kota yang jauh lebih menantang dari kota sebelumnya. Kota yang penuh dengan orang-orang yang sedang berusaha. Jogja, menjadi tempat pertama kita membayang-bayangkan hari ini. Tempat pertama yang menjadi saksi kelakuan kita yang tertawa seakan sedih tidak memiliki makna dalam kamus kita. jakarta, menjadi tempat kita menguras pikiran dan tenaga untuk kebutuhan dan keperluan hidup. Tidak pernah sama sekali berencana gue akan menginjakkan kaki di Ibukota dan bisa berkumpul dengan mereka ini.
Meski banyaknya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, menerima dan menjalaninya barangkali adalah salah satu jalan untuk mewujudkan impian kita yang lainnya. Barangkali bukan jalan yang direncanakan yang akan memberikan akses mencapainya, tapi ada jalan lain yang tidak pernah kita ketahui. Kemudian jalan itulah yang kita perlu lewati untuk mencapai yang sudah kita rencanakan dan doakan. Selain itu, ada hal yang selalu terlewatkan ketika kita memohon untuk dikabulkan doa-doa yang dipanjatkan setiap harinya. Memohon untuk dipersiapkan hatinya untuk melangkah ketika doa -doa yang dipanjatkan terkabul, agar tidak goyah dengan pilihan yang telah kita pilih. Agar merasa yakin bahwa ini pilihan terbaik dari yang Maha Pemberi Jalan.
0 komentar:
Posting Komentar