Entah ada setan apa yang menghasut gue sampai berani membuat postingan ini. Tapi kejadian
ini memang banyak dialami temen-temen gue, dan sedihnya gue juga termasuk salah
satunya. Cinta lagi ? ya, bagi anda yang
sedang mencari artikel tentang transistor tapi
malah nyasar baca postingan ini. Gue pun sujud syukur mengetahui kenyataan pahit itu. Terimakasih ~
Well, cinta datang tiba-tiba dan perginya kenapa ga bisa
tiba tiba. Dari kaum kumbang (cewek) , ngelepas cinta itu ga kaya buang ingus,
yang tinggal dibuang dimana saja tanpa memikirkan dampak dibuangnya si ingus
tadi. Nah, dan setau gue kalo dari kaum lebah (cowok) , mereka dengan enaknya
menyengat si kumbang tanpa memikirkan efek dari sengatannya bisa jadi bengkak
ya kan ?
Eh, stop stop gue ga maksud bengkak yang satu itu, plis
jangan kesana mikirnya.
*Serius
Ya cinta bisa diibaratkan seperti ingus. Awal datangnya
ingus aja kita ga tau, kita taunya kalo ingusan berarti lagi flu ya kan ? kita
ga begitu tau kapan dibuatnya dari mana asalnya siapa bapak tirinya siapa
tukang kebunnya, yang jelas ingus itu semacam lendir yang banyak kotorannya
aja. Nah, begitu juga dengan cinta. Awalnya pasti ga ngeh, lama kelamaan
tau-tau kita jatuh cinta sama orang itu, kaya ingus deh.
Tapi jangan buang rasa cinta itu kaya ingus. Kebayang kan
gimana rasanya cinta kita dibuang kaya ingus ? uhhhh jijik banget ! Gue jadi
iba melihat ingus yang dibuang dimana aja dan kapan saja. Eh tapi setelah gue
pikir-pikir lagi, bedanya ingus dan cinta jelas beda.
Ingus itu harus dibuang, jangan dipelihara, gitu nyokap gue
bilang. Dan cinta, cinta ga ada keharusan untuk dibuang dan silahkan
dipelihara. Jadi analogi gue kali ini antara cinta dan ingus agak menyimpang
dari realita.
Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda dalam membaca, baik
yang sedang makan bubur, atau yang sedang minum susu selamat menikmati
postingan ini. Kantong kresek saya sediakan dibawah jok anda masing-masing.
Sekian dan terimakasih J
0 komentar:
Posting Komentar