Karena waktu memiliki hak yang semena-mena, kitalah yang harus bisa mengikuti, mengerti dan mengejar. Waktu. Kini ia sedang membuat kami kelimpungan dengan deadline. Ya. Kami para calon-calon lulusan diploma 3.
Teruntuk sahabat gila gue. Gue ini entah temen yang udah sejauh mana kenal dengan kalian semua. Tahun ini, kita berempat, teteh, ruji, vida, gue. Kita sama-sama punya deadline yang sama. Wisuda agustus. MUngkin untuk pendadaran kita punya target yang beda. Ternyata kita udah selama ini ya temenan. Ada yang dari awal kita masuk udah deket. Ada yang pertengahan semester kita baru deket. Mau dari kapanpun kita deket, lo semua ya temen gue.
Gue, Lugina. Bahkan ga ngerti sama apa yang kalian kerjakan untuk bisa menjadi seorang lulusan Diploma. Apa yang kalian bikin, apa yang kalian pelajari, gue ga tau itu apa. Gue cuma tau, ruji magang. Teteh sama vida bikin alat pake sensor. Ternyata kuliah gue selama ini ga bisa bantuin kalian sama sekali. Karena gue sendiri pun kewalahan menyelesaikan tugas akhir gue. Gue sibuk asik sendiri, sibuk semangat sendiri, sibuk dengan dunia gue sendiri. Gue lupa. Gue bahkan ga tau gimana caranya bantuin kalian biar kita sama - sama wisuda bulan Agustus nanti.
Dear, my awesome friends. Maafkan gue yang gak tau seberapa sulitnya masalah yang kalian hadapin. Karena memang gue ga ngerasain itu. Atau mungkin memang gue yang terlalu menganggap itu terlalu enteng. Maaf ya maaf yaa *gaya ehan*. Gue yakin sama kalian, temen-temen gue yang bisa hidup sampai sekarang ini pernah mengalami hal yang terberat di hidupnya. Lebih berat dari membuat alat tugas akhir mungkin. Karena gue tau kalian, adalah gadis - gadis yang kuat, kuat hatinya, kuat badannya, kuat mentalnya. Dan 1 hal yang bisa bikin kalian menjadi orang sekuat itu adalah karena selalu ada doa dari orang tua kalian. Dan tentunya adanya Allah Sang Maha Memberi pertolongan yang bahkan jaraknya lebih dekat dari urat nadi kita sendiri.
Gue sering takut. Takut gue ga bisa lulus tepat waktu. Takut alat gue gagal. Takut pendadaran gue diabisin dosen. Banyak banget gue takutnya. Tapi karena gue takutnya bareng-bareng sama kalian, jadilah gue harus bisa mengerti waktu, mengejar waktu dan menjalani waktu. Jadi, kalo diantara kita yang bahkan untuk melangkah dan memilih jalan pun takut. Pastilah kita akan ada di titik yang itu - itu aja. Stuck.
Terakhir, entah atas dasar apa gue menulis ini. Tapi yang pasti, gue sayang kalian. Gue gak tau gimana caranya untuk bisa cerita sepanjang ini sama kalian. percaya ga gue nulis ini sambil nangis gitu? Karena gue ngerasa gue temen yang ga bisa apa-apa buat kalian. Seperti yang gue tulis di grup WA. Gue ga bisa ngasih solusi yang solutif buat tugas akhir kalian, karena gue pun gak tau apa-apa. Gue cuma bisa ngasih kalian doa dan semangat. Bahkan kalo kalian rasa kata "semangat" dari gue itu gak ngaruh apa-apa, izinkanlah doa - doa yang menyelimuti langkah kesuksesan kalian.
0 komentar:
Posting Komentar