Buka Bersama Extravaganza ~ LUGINARRATIVE

Well, inilah hari yang gue tunggu kalo ~~lebaran~~ puasa tiba. Saatnya buka bersama temen sekelas waktu SMA. Extravaganza. Mereka itu, emm mereka ya mereka yang tiada duanya. Sayang, yang ikutan cuma 20orang aja, pas 20. *ga bisa kurang neng?* Tapi lumayan dong yah setengah dari sekelas mau dateng yang ketua pelaksananya adalah gue sendiri. Membuat sebuah kericuhan di suatu tempat tujuan kita. Tertawa bersama semboyan kita. Saling mengejek adalah kebiasaan kita. *sumpah gatau itu semboyan apa*

Judulnya juga buka bersama, jadinya kitu buka ~~baju~~ puasa bersama juga. Hanya dengan mengeluarkan biaya 15.000 rupiah kalian bisa makan sama ayam bakar buatan ibu Hj. Imi ditambah dengan karedok dan 3 varian sambel. Tak lupa juga disuguhi es campur sebagai ta'jilnya. *sumpah ya gue ini bukan lagi promosi*

Selesai makan, kita pulang, cuci kaki, sikat gigi, pakai selimut, dan tidur *abaikan*. Rencananya abis buka puasa mau pada kongkow-kongkow gitu deh di LA (baca:Lun Alun) sambill 'nguyup' fanta-cocacola-sprite dicampur jadi oplosan dan kita ketahuan sama polisi jadinya masuk penjara. Duduk-duduk sambil flashback gitu kali ya, asik aja rasanya bisa ngobrol lagi sama mereka. Sambil cerita kalo si temen gue ada yang pernah kebablasan sampai harus dipulangin dari sekolah demi terjaganya jiwa dan raga. Cerita-cerita yang abis di ospek rame juga rasanya, tapi gue? ya gue hanya melongo kesepian tiada yang menemani di jalan yang begitu lengang.sepi.sunyi.angin malam. Secarrraaa, gue ini belum ospek, dan belum tau bagaimana wujud temen-temen gue nantinya.

Niatnya mau naik sepeda dugem sama main kembang api. Kembang apinya disodor-sodorin ke anak kecil yang gak mau disunat, terus mamanya ngadu ke komnas HAM atas pelanggaran nama baik. Tapi karena dasarnya itu males merogoh saku celana (baca:keluarin uang) maka kita urungkan niat itu dan lebih memilih melihat kembang api punya tetangga. Kali ini gue akui, kembang api tetangga lebih asyik dari punya gue.

Kenyang liat kembang api punya orang dan bertepuk tangan tanda kejondolan muncul di permukaan bumi. Alhasil gue iseng pengen cerita hantu di UGM yang gue baca dari siapa gitulah. Begonya mah ya gue yang merinding sendiri. Tapi semua melongo denger cerita gue. Dalam hati mereka pas gue cerita pasti bilang gini. "Ya Tuhan, kenapa mahluk ini begitu manis dan kece? bibirnya, hidungnya,matanya,anak siapa ini?kelas berapa sekarang?nomor sepatunya berapa?kalo cebok pake tangan apa?". Kurang kebih mereka bilang gitu di dalam hati mereka masing-masing. Gue bersyukur mereka sekarang mulai menyadari itu semua. Thanks dear, you are the first to touch my heart ~

Sekian dan terimakasih :D